Sumber: TribunNews.com | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Aktivitas bongkar muat kontainer dan aktivitas lainnya di Jakarta International Container Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara sempat mengalami kelumpuhan menyusul aksi mogok kerja karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja (SP) JICT Tanjung Priok.
Aksi mogok ini dilakukan di depan kantor sehingga menyebabkan bongkar muat kontainer dan aktivitas lainnya lumpuh. "Kami bukan mogok. Ini aksi solidaritas seluruh pekerja JICT karena dua rekan kita dipecat sepihak oleh manajemen (JICT)," kata Sekretaris Jenderal SP JICT Firmansyah, di depan lobi utama kantor JICT, Selasa (28/7).
Pantauan di lokasi para pekerja dari JICT dan Pelindo II, tampak memadati halaman dan jalanan di luar kantor JICT. Akibatnya, ratusan truk kontainer yang hendak bongkar muat tidak bisa masuk. Antrean pun tidak bisa dipungkiri.
Firman menyesalkan sikap manajemen JICT yang tidak profesional. Pemecatan sendiri dilakukan karena JICT mengganggap kedua karyawan tersebut telah melanggar pidana.
"Mereka (manajemen JICT) menuding teman kita telah melanggar pidana, tapi tidak lapor polisi. Itu pun cuma hal sepele, karena tidak dikasih password untuk mengakses ke server perusahaan," ujarnya.
Hal tersebut merupakan imbas dari penolakan pihak JICT terkait permintaan karyawan untuk perpanjangan konsesi yang dilakukan oleh Pelindo II kepada Hutchison Port Holdings, Hong Kong.
Hingga saat ini, aksi solidaritas masih berlangsung di sekitar kantor JICT. Beberapa petugas Penanaman dari Kepolisian dan TNI ikut bersiaga di sekitar lokasi aksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News