Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagebluk corona (covid-19) membuat sebagian masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Di tengah kondisi yang demikian, peran kanal digital dalam penjualan otomotif menjadi semakin relevan.
Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan, kini masyarakat cenderung lebih suka mengumpulkan informasi seputar kendaraan yang diminatinya secara online.
Menurutnya, saat ini aktivitas pengumpulan informasi secara digital cenderung lebih praktis bagi pelanggan karena dapat dilakukan kapanpun. Selain itu, melalui penelusuran daring, pelanggan juga dapat dengan mudah mengakses informasi-informasi mendalam seperti detail produk, komparasi produk, hingga ulasan produk dari pakar terpercaya.
“Kalau dulu biasanya prospek customer diperoleh dari pameran atau walk in customer, sekarang makin banyak prospek yang didapatkan dari platform online,” ungkap Kariyanto saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Kamis (3/9).
Baca Juga: Astra Daihatsu Motor berusaha tingkatkan penjualan mobil dengan digital marketing
Melihat tren ini, MBDI melakukan upaya pengumpulan data seputar pembeli potensial alias leads gathering dari platform digital yang ada sebagai bagian dari strategi pemasaran dan penjualan. Nantinya, pihak diler MBDI akan menindaklanjuti leads yang sudah terkumpul dengan melakukan pendekatan lebih lanjut, baik secara virtual maupun tatap muka.
Meski begitu, sejauh ini, aktivitas penjualan mulai dari pemesanan hingga pembayaran mobil-mobil MBDI masih dilakukan secara offline. “Kami masih lebih memaksimalkan platform social media kami sebagai starting point of contact antara kami dengan peminat Mercedes-Benz,” kata Kariyanto.
Strategi pendekatan ke pelanggan secara digital juga nampaknya membuahkan hasil bagi PT Honda Prospect Motor (HPM). Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan, lebih dari 50% penjualan ritel mobil Honda terdiri atas penjualan ke konsumen yang sebelumnya telah terdaftar dalam database digital, namun realisasi penjualannya dilakukan baik secara digital ataupun secara langsung di diler.
“Sebelumnya, seperti tahun lalu, masih di bawah 5%. Mulai naik setelah masa pandemi ini dan kami aktif melakukan exposure melalui media digital,” kata pria yang akrab dengan sapaan Billy tersebut kepada Kontan.co.id, Kamis (3/9).
Billy tidak merinci seberapa besar persisnya kontribusi penjualan digital dalam total penjualan mobil Honda. Yang terang, selain melakukan penjualan luring, Honda memang juga melakukan penjualan mobil secara daring dengan memanfaatkan sejumlah platform digital, termasuk di antaranya melalui platform mitra ecommerce seperti Blibli dan Tokopedia.
Ke depan, HPM masih akan menggencarkan kegiatan pemasaran secara digital, sebab Honda meyakini bahwa penggunaan media digital oleh masyarakat masih akan terus berkembang meski pandemi telah usai nanti.
Sementara itu, untuk ekspansi jaringan penjualan dan pemasaran secara luring, Honda masih akan melihat perkembangan situasi pasar sebelum menentukan langkah ke depan. “Untuk perluasan jaringan dealer, semua tergantung kondisi pasar,” kata Billy.
Baca Juga: Manfaatkan platform digital, Toyota Astra Motor (TAM) raih 660 unit SPK
Dihubungi terpisah, Head of Brand Development and Marketing Research 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel mengatakan, penggunaan platform digital untuk mendorong penjualan memang akan terus bertumbuh, baik dengan ataupun tanpa adanya pandemi.
SIS sendiri sudah mulai melakukan penjualan secara digital sejak sebelum adanya pandemi. Harold enggan membeberkan seberapa besar porsi kontribusi penjualan digital dalam total penjualan ritel mobil Suzuki, namun ia memaparkan bahwa porsi kontribusinya cenderung bertambah dari waktu ke waktu.
Saat ini, penjualan digital mobil Suzuki dilakukan melalui platform Halo Suzuki serta melalui kerja sama dengan mitra perusahaan pembiayaan SIS. Saat ini, SIS belum menggandeng e-commerce manapun untuk melakukan penjualan secara digital. “Ada strategi dealership kami yang menurut kami perlu dikedepankan untuk online sales,” ujar Harold kepada Kontan.co.id, Kamis (3/9).
Di lain pihak, Deputy Marketing Director PT Sokonindo Automobile (DFSK) Major Qin menuturkan, penjualan digital tidak dapat dijadikan tumpuan utama dalam mendorong penjualannya. “Mobil merupakan produk bernilai tinggi, pembeli perlu melakukan test drive dan sebagainya sebelum melakukan pembelian,” ucap Major saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News