kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Akuisisi TPPI, Pertamina rogoh kocek US$ 76 Juta


Kamis, 22 Oktober 2015 / 18:57 WIB
Akuisisi TPPI, Pertamina rogoh kocek US$ 76 Juta


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Pertamina telah mengakuisisi saham Agro Capital BV dan Agro Global Holdings BV sebesar 21,98% di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Jumlah kucuran investasi perusahaan minyak dalam negeri berstatus BUMN tersebut mencapai US$ 76 juta.

Jumlah tersebut dikemukakan oleh Arief Budiman, Direktur Keuangan PT Pertamina. TPPI sendiri merupakan pemilik dari kilang minyak di Tuban, Jawa Timur. “Nilai akuisisi 21,98% saham Agro Capital BV dan Agro Global Holdings BV nilainya sekitar US$ 76 juta,” kata Arief dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/10).

Sebagaimana diketahui, sebelum akuisisi dilakukan, pemegang saham TPPI terdiri dari Pertamina 26%, Kementerian Keuangan sebesar 25%, Agro Capital BV dan Agro Global Holdings BV sebanyak 21,98%%, dan 2% dimiliki Sojitz dan Itochu. “Dengan selesainya akuisisi tersebut, maka saham Pertamina dan Kementerian Keuangan mencapai lebih dari 70%,” ujar Arief.

Rachmad Hardadi, Direktur Pengolahan PT Pertamina, menjelaskan Pertamina telah memperoleh tambahan produksi dari program Residual Fluid Catalytic Cracker(RFCC) sebanyak 30.000 barel per hari sejak 30 September 2015.

Selain itu, tambahan produksi juga diperoleh sejak beroperasinya kilang TPPI yang kini dikelola Pertamina sebanyak 40.000 barel per hari. “Ini sudah di mulai 1 Oktober 2015,” kata Hardadi dalam kesempatan yang sama.

Namun Hardadi menegaskan, kapasitas produksi TPPI masih bisa digenjot di akhir Desember 2015. Kapasitas produksi TPPI masih bisa digenjot hingga full load 100.000 barel per hari. Jika berhasil, kebutuhan impor BBM akan mulai bisa dikurangi. Saat ini, kebutuhan impor BBM Indonesia mencapai 350.000 – 400.000 barel per hari.

“Jika kilang TPPI bisa berproduksi dengan maksimal, kebutuhan impor BBM kita bisa berkurang 25%,” pungkas Hardadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×