kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alakasa Industrindo catatkan pertumbuhan penjualan 588,2% di awal tahun ini


Jumat, 22 Juni 2018 / 16:40 WIB
Alakasa Industrindo catatkan pertumbuhan penjualan 588,2% di awal tahun ini
ILUSTRASI. Jajaran Direksi Alka Dalam Public Expose di Jakarta


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alakasa Industrindo Tbk melalui kedua divisinya yaitu PT Alakasa Exstrusindo (AE) yang bergerak pada bidang industri alumunium dan Alakasa Company Limited (ACL) yang bergerak dibidang trading alami pertumbuhan penjualan pada kuartal I-2018 mencapai 588,2%.

Pertumbuhan terbesar dibukukan dari bidang trading alumina, bahan baku alumunium itu memasok anggaran sebesar Rp 893,54 miliar atau tumbuh dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 114,79 miliar. Sedangkan dari almunium extrusion volume penjualan domestik dan luar negeri masing-masing tumbuh 5% dan 82%.

Untuk volume penjualan alumunium extruksion, dari domestik meningkat menjadi 360 metrik ton dari sebelumnya 344 metrik ton. Sedangkan untuk luar negeri meningkat pesat menjadi 62 metrik ton dari sebelumnya 34 metrik ton. Sejalan dengan peningkatan tersebut, secara total pendapatan dari alumunium extruksion menjadi Rp 27,42 miliar.

Secara keseluruhan, pada kuartal I-2018, emiten dengan kode ALKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berhasil membukuan penjualan sebesar Rp 920,52 miliar, meningkat pesat dibandingkan tahun lalu dengan periode yang sama sebesar Rp 133,81 miliar. Melihat pada peningkatan yang signifikan pada bidang trading, perusahaan saat ini masih fokus pada trading terlebih dahulu. Karenanya, perusahaan tidak menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini.

Peng Tjuan, Direktur Utama PT Alakasa Industrindo Tbk menyatakan pertumbuhan kinerja tersebut disebabkan perusahaan memiliki produk baru dan pelanggan. “Pelanggan baru kami dari China dan produk baru kami ada bauksit,” ujarnya dalam public expose di Jakarta, Jumat (22/6).

Ia juga menegaskan, untuk pasar tergantung dari produk. “Pasar kami tergantung produk, untuk alumina masih Timur Tengah, sedangkan untuk bauksit dari China,” terangnya. Diakuinya penjualan bauksit sejauh ini cukup baik dengan berkontribusi ke pendapatan mencapai 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×