kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alasan Pelaku Usaha Berminat Memiliki Sertifikat Energi Terbarukan (REC) PLN


Kamis, 29 Desember 2022 / 17:06 WIB
Alasan Pelaku Usaha Berminat Memiliki Sertifikat Energi Terbarukan (REC) PLN
(Tengah) Edison Sipahutar, Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Korporat dan Institusi Besar PT PLN (Persero), dan? Shigeru Kumano, CFO Fast Retailing Indonesia. Alasan Pelaku Usaha Berminat Memiliki Sertifikat Energi Terbarukan (REC) PLN.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Saat ini sudah banyak pengguna listrik yang ingin perusahaannya dialiri setrum dari energi hijau. Hal ini agar produknya bisa lebih kompetitif di pasar internasional. 

Sejalan dengan kebutuhan ini, PT PLN menerbitkan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) untuk memfasilitas kebutuhan itu. 

Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta W. Kamdani menyatakan, komitmen dan aksi nyata terhadap keberlanjutan merupakan salah satu bentuk daya saing di pasar global. Salah satu aksi adalah pemanfaatan listrik dari EBT. 

“Adanya produk REC dari PLN memang membantu perusahaan di Indonesia untuk melakukan klaim terhadap pemanfaatan listrik dari EBT di Indonesia,” ujarnya saat dihubungi Rabu (28/12). 

Baca Juga: Sertifikat Energi Baru Terbarukan (REC) Milik PLN Digandrungi Kalangan Industri

Shinta menegaskan, yang perlu dicatat adalah, REC hanya salah satu dari mekanisme yang diterima oleh pasar global. Selain REC, pemanfaatan listrik EBT yang bersifat captive juga diperlukan. 

Nah, Shinta menilai sektor swasta di Indonesia akan sangat terbantu dengan memanfaatkan kombinasi antara listrik EBT captive, REC, dan bentuk-bentuk klaim listrik EBT yang diharapkan dapat terwujud di Indonesia seperti green tariff.

Shinta mengemukakan, REC sebagai salah satu bentuk klaim yang diakui oleh pasar global membuat banyak perusahaan berminat atas REC. Hal ini sejalan dengan agenda mitigasi perubahan iklim, salah satunya adalah pemanfaatan listrik dari EBT. 

Baru-baru ini, anak usaha Astra Group di sektor pertambangan batubara, PT United Tractors Tbk (UNTR) ikut menggunakan fasilitas REC. Melalui pembelian seritifkat ini, UNTR memastikan energi listrik yang digunakan dalam aktivitas operasinya bersumber dari energi terbarukan. 

Sara K. Loebis, Head of Corporate Governance and Sustainability Division UNTR, menyampaikan pembelian REC ini sejalan dengan komitmen United Tractors menempuh proses transisi menuju energi hijau atau ramah lingkungan. 

Baca Juga: Diakui Global & Dorong Bauran Energi, Sertifikat EBT PLN Diminati Ratusan Korporasi

“UNTR menyambut baik adanya fasilitas REC yang disediakan oleh PLN. Ke depannya, terdapat sejumlah titik operasi UNTR yang berpotensi menggunakan REC juga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/12). 

Sara berharap dengan kolaborasi yang dilakukan bersama PLN ini dapat berperan sebagai konektor industri energi dan informasi di Indonesia, serta mewujudkan inisiatif transisi energi yang bisa berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×