Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kini, dunia usaha mulai menjalankan otomatisasi industri. Peralihan ini sebagai reaksi mengatasi kian tingginya upah tenaga kerja.
"Otomatisasi intensitasnya meningkat sebagai reaksi wajar dari dunia usaha," ujar Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/12).
Bob bilang kenaikan upah di Indonesia hampir 100% dalam 5 tahun terakhir. Hal itu yang menyulitkan industri untuk memenuhi pembayaran upah.
Ia mencontohkan beberapa daerah pusat industri seperti Bekasi, Karawang, Bogor, dan Tangerang sudah memiliki upah yang tinggi. Bahkan upah minimum sektoralnya sudah melebihi Bangkok dan Malaysia.
Otomatisasi akan membuat industri menjadi lebih kompetitif. Hal itu akan menjaga investasi industri tetap berada di Indonesia.
"Sudah beberapa perusahaan memindahkan pabriknya dari Indonesia ke luar negeri," terang Bob.
Otomatisasi bukan menandakan masuknya revolusi industri 4.0. Otomatisasi hanya diterapkan pada industri padat karya untuk menggantikan kerja manusia.
Asal tahu, pemerintah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) naik 8,03% untuk tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













