Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menyiapkan agenda berekspansi. Pemilik jaringan minimarket Alfamart ini berniat menambah gerai minimal 800 unit di tahun depan. Jumlah ini setara dengan target gerai baru di tahun-tahun sebelumnya.
Hingga akhir 2012, Alfamart akan memiliki total gerai 7.000 unit. Perusahaan ini telah membuka 1.000 gerai baru sepanjang tahun ini, melampaui target 800 gerai baru.
Saat ini, Alfamart telah mewaralabakan gerai sebanyak 30% dari total gerai. "Waralaba bukan masalah, karena kami sudah lama menjalankan
sistem itu," ujar Pudjianto, Wakil Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya, ketika ditemui usai acara Pesta UMKM di Jakarta, Jumat (21/12).
Tahun ini, Alfamart lebih banyak membuka gerai di luar Jawa seperti Medan, Palembang dan Makassar. Sumber Alfaria terus mencari peluang pasar luar Jawa, baik membuka gerai sendiri maupun menawarkan waralaba.
Pudjianto menyebutkan Sumatra sebagai sasaran ekspansi, seperti Medan dan Jambi. "Kawasan Timur Indonesia seperti Kalimantan belum, mungkin tahap selanjutnya," ujar Pudjianto. Saat ini Alfamart belum punya gerai di Kalimantan dan baru memiliki satu gerai di Makassar.
Solihin, Direktur Sumber Alfaria Trijaya menambahkan, selain memperbanyak gerai, perusahaan ini berniat membangun tiga pusat distribusi pada tahun depan. Hal itu untuk melengkapi 18 pusat distribusi yang sudah ada.
Sejalan rencana Sumber Alfaria memperluas jaringan gerai di Sumatera, pusat distribusi baru pun akan dibangun di Pekanbaru, Jambi dan Bogor. Pusat distribusi saat ini tersebar di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi.
Solihin bilang, setiap gerai baru Alfamart memerlukan investasi Rp 50 juta hingga Rp 100 juta untuk sewa lokasi per tahun. Sedangkan pusat distribusi bisa menelan investasi hingga Rp 100 miliar.
Estimasi investasi untuk waralaba Alfamart berkisar Rp 360 juta hingga Rp 410 juta. Investasi ini mencakup biaya waralaba untuk lima tahun.
Manajemen Sumber Alfaria belum bersedia membeberkan target kinerja tahun 2013. Pudjianto yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksikan pertumbuhan omzet ritel tahun depan hanya 8%-10%. "Kami bisa tumbuh di atas rata-rata
industri," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News