Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan perombakan enam menteri di Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12). Keenam posisi menteri yang terkena perombakan ialah, Menteri Perdagangan, Menteri Sosial, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyampaikan, keputusan reshuffle menjadi hak prerogatif dari Presiden. Presiden dinilai sudah memiliki penilaian terhadap nama-nama yang ditetapkan sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Cukup menarik karena ada yang mewakili partai politik maupun murni kalangan professional," kata Yukki saat dihubungi Kontan.co.id.
Yukki menambahkan, bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan jadi tantangan yang tidak mudah di tahun depan. Mengingat sektor pariwisata menjadi lini yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19, padahal pariwisata menjadi salah satu penyumbang devisa selama ini.
Namun Yukki yakin bahwa di bawah Sandiaga Uno nantinya ekonomi kreatif akan berkembang lagi. Kemudian ALFI berharap dengan Menteri Perdagangan saat ini yaitu M Lutfi produk dalam negeri dapat lebih dioptimalkan.
Baca Juga: Sakti Wahyu Trenggono jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, ini harapan Kadin
"Untuk ekonomi kreatif kita punya keyakinan dengan pengalaman yang di miliki Sandiaga S. Uno. Kemudian kepada Menteri Perdagangan harus mengoptimalkan produk dalam negeri," imbuhnya.
Tahun depan Yukki menekankan, tantangan ekonomi Indonesia masih sangat menantang akibat pandemi Covid-19. Menteri-Menteri baru yang sudah diumumkan harus segera mengeksekusi program sebagaimana yang diharapkan Presiden.
Serta tak kalah pentingnya ialah mampu bekerjasama dengan kementerian terkait lainnya dan menghilangkan ego sektoral.
Yukki menegaskan, DPP ALFI mendukung dan optimistis pada perombakan kabinet yang baru saja diumumkan Presiden Joko Widodo.
"Kita berharap target pertumbuhan yang positif di tahun 2021 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Oleh karena itu kita membutuhkan Tim yang solid dan menghilangkan ego sektoral," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News