kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ALI: Kenaikan tarif akan membuat truk logistik menghindari jalur tol


Senin, 18 Januari 2021 / 15:35 WIB
ALI: Kenaikan tarif akan membuat truk logistik menghindari jalur tol
ILUSTRASI. Truk melewati kepadatan jalan tol. KONTAN/Baihaki


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ruas tol mengalami penyesuaian tarif, setidaknya ada 9 jalan tol yang tarifnya naik di Pulau Jawa. Meliputi, Jakarta Outer Ring Road/JORR (E1, E2, E3, W2U dan Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami), Cikampek-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Semarang Seksi A,B,C, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Surabaya-Gempol. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita mengatakan, kenaikan tarif di sejumlah rus tol Trans Jawa akan semakin memberatkan ongkos operasional kendaraan logistik dan membuat truk logistik menghindari jalur tol.

Menurutnya, sebelum tarifnya naik saja sudah banyak yang merasakan keberatan dengan tarif tol untuk angkutan logistik sehingga banyak yang melewati gerbang non tol. "Seharusnya pemerintah belum menaikkan tarif tol Trans Jawa, karena masih relatif baru digunakan dan sedang dalam masa pandemi yang berdampak pada ekonomi," ujar Zaldy kepada kontan.co.id, Senin (18/1).

Baca Juga: Catat! Inilah tarif tol terbaru Jakarta-Bandung di 2021

Sementara itu, untuk tol Japek dan JORR menurut Zaldy, selalu dihadapkan permasalahan klasik, yaitu kemacetan yang belum terpecahkan. Ia menyebut, seharusnya kalau pun tarifnya naik adalah untuk tarif kendaraan penumpang bukan truk karena tol Japek dan JORR diperuntukkan untuk akses logistik/truk supaya tidak masuk ke dalam kota.

Zaldy mengaku, selama ini biaya transportasi ke Jawa memang ada dua tarif untuk konsumen, melalui tol ataupun tidak. "Karena biaya tol Trans Jawa hampir 30% dari biaya angkutan. sudah pasti lewat tol akan lebih cepat satu hari," katanya.

Kendati demikian, banyak konsumen yang juga masih memilih non-tol kendati memakan waktu lebih lama. "Pilihannya kembali ke konsumen, apakah mau bayar tol atau tidak, kalau tidak ya lewat non tol dan lebih lama memakan waktu satu sampai dua hari. Jadi kembali lagi kepada konsumen," imbuh Zaldy.

Anteraja, salah satu perusahaan jasa pengiriman barang, yang merupakan anak usaha dari grup PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengaku dengan adanya kenaikan tarif tol, dampak terhadap kinerja Anteraja khususnya untuk pengiriman parcel (barang) antar kota tidak terlalu signifikan karena itu hanya untuk pengiriman antar kota. "Jadi saat ini kami tidak ada rencana kenaikan tarif," ungkap Suyanto Tjoeng selaku CEO Anteraja.

Selanjutnya: Cek tarif tol terbaru pasca kenaikan resmi 17 Januari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×