Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alibaba Cloud akan meluncurkan data center ketiganya di Indonesia awal tahun depan. Langkah ini diambil untuk menjawab permintaan yang terus bertambah dari pelanggan di Indonesia, yang mana banyak meningkatkan adopsi cloud dan dengan cepat mengembangkan strategi transformasi digital.
Ekspansi ini dilakukan setelah Alibaba Cloud Indonesia membangun data center pertamanya di tahun 2018 dan data center kedua di tahun 2019. Setelah data center ketiga didirikan, Alibaba Cloud akan memiliki 64 zona ketersediaan di 21 wilayah di seluruh dunia.
Selain itu, perusahaan mengungkapkan rencananya untuk membangun pusat scrubbing data pertama di Indonesia. Hal tersebut guna membantu pelanggan Indonesia, terutama pelanggan di sektor keuangan dan gim untuk melindungi dari serangan siber.
Baca Juga: Alibaba membuka lowongan kerja di Indonesia
Country Manager Alibaba Cloud Indonesia Leon Chen memastikan, ketiga data center-nya akan memberi kemudahan akses dan memperkuat kemampuan pemulihan bencana, yang memungkinkan pelanggan untuk mendistribusikan beban kerja yang sangat penting ke berbagai zona ketersediaan.
Menurut dia, hal ini sangat penting karena semakin banyak bisnis, termasuk perusahaan tradisional seperti bank yang memindahkan infrastruktur TI ke cloud setelah masa pandemi virus corona.
"Kami berupaya keras untuk dapat menyediakan infrastruktur cloud tepercaya, aman, dan berkinerja tinggi dan tetap mematuhi peraturan lokal, termasuk persyaratan ketat dari sektor keuangan," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Kamis (2/7).
Data center baru juga akan memperkaya penawaran perusahaan untuk pelanggan lokal, menyediakan rangkaian produk dan layanan cloud yang komprehensif dari database, keamanan, jaringan ke pembelajaran mesin dan analisis data.
Hal tersebut juga sebagai upaya memperluas produk dan layanan inovatif guna memenuhi beragam permintaan pelanggannya dari berbagai sektor, seperti e-commerce, keuangan, media online, pendidikan dan gim.
Sementara itu, pembukaan pusat scrubbing data pertama di Indonesia yang diperkirakan akan selesai pada awal 2021, akan membantu mendeteksi, menganalisis, dan menghapus volume trafik yang besar dan berbahaya tingkat Tbps untuk mempertahankan serangan DDoS (Distributed Denial of Service), terutama untuk bisnis yang bergerak di sektor keuangan dan game yang biasanya menjadi target serangan cyber.
Baca Juga: Lowongan Kerja di Alibaba, Perusahaan Milik Jack Ma Ini Cari 5.000 Karyawan Baru
"Saat serangan cyber seperti DDoS telah tumbuh dalam intensitas dan teknologi, terutama di saat lebih banyak bisnis yang mengalihkan infrastruktur TI mereka ke cloud, layanan Anti-DDoS Alibaba Cloud yang digunakan pada pusat scrubbing data yang didistribusikan secara global dapat secara otomatis mengurangi serangan dan memperkuat keamanan aplikasi pelanggan, dan secara signifikan mengurangi ancaman serangan berbahaya," paparnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate juga mengapresiasi ekspansi Alibaba Cloud tersebut. Sebabnya, ia juga melihat bahwa inisiatif ini dapat menjadi upaya percepatan transformasi digital di Indonesia.
"Kami berharap proses pengelolaan data nantinya dapat dilakukan selaras dengan prinsip-prinsip pengelolaan data Pemerintah Indonesia, yakni prinsip yang sah secara hukum, patut, dan transparan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News