Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Produsen kemasan domestik, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) yakin bisa mencatatkan pertumbuhan 11% akhir tahun ini. Tahun lalu, Alkindo membukukan penjualan Rp 271 miliar.
Direktur Alkindo Naratama, Erik Sutanto mengatakan pihaknya menargetkan mencatat penjualan Rp 300 miliar di 2012 ini. "Tahun ini kami targetkan penjualan tiap bulan mencapai rata-rata Rp 25 miliar," katanya kemarin.
Saat ini, kontribusi penjualan kemasan masih didominasi produk tekstil yang berkisar antara 70%-80%. Masih dominannya kontribusi dari perusahaan tekstil berkat adanya investasi baru di industri tekstil di tahun ini.
Melihat kondisi ini, Erik yakin penjualan kemasan Alkindo, yang sebagian besar berupa kemasan kertas, bisa positif sampai akhir tahun ini.
Namun, Erik tidak memungkiri adanya persaingan dengan sesama pebisnis industri kemasan. Supaya tetap bisa bersaing, Alkindo terus mendiversifikasi produk kemasan. Sebelumnya, perusahaan tergolong sukses menciptakan kemasan kertas dengan rongga seperti sarang lebah madu atau honeycomb.
Lewat inovasi produk kemasan kertas, Alkindo jadi lebih yakin untuk terus meningkatkan penjualan ekspor. Saat ini, kontribusi pasar ekpor masih sekitar 15% dari total penjualan perusahaan. Namun, Erik pasang target kontribusi ekspor bisa melonjak sampai 30% terhadap total penjualan sampai akhir tahun ini. "Ini target kami," katanya.
Selain itu, perusahaan juga yakin penjualan mereka akan makin moncer karena terus mengembangkan produk kemasan yang ramah lingkungan. Isu lingkungan dinilai Erik cukup memengaruhi industri kemasan apalagi di pasar ekspor. Meski di dalam negeri isu go green belum terlalu kencang seperti yang terjadi di pasar ekspor.
Untuk pasar di dalam negeri, Alkindo sudah mengembangkan produk kemasan ramah lingkungan untuk produk tekstil. Saat ini, Alkindo sedang mengembangkan produk kemasan ramah lingkungan untuk produk bagi industri kaca. "Ini masih dalam proses pengembangan," katanya.
Saat ini kapasitas produksi kemasan Alkindo sebanyak 30.000 ton per tahun yang berasal dari dua pabrik mereka yang ada di Padalarang, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News