kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.907   3,00   0,02%
  • IDX 6.660   25,27   0,38%
  • KOMPAS100 960   3,90   0,41%
  • LQ45 748   3,36   0,45%
  • ISSI 211   0,71   0,34%
  • IDX30 389   1,63   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   1,53   0,33%
  • IDX80 109   0,53   0,49%
  • IDXV30 114   0,33   0,29%
  • IDXQ30 128   0,39   0,31%

Alstom siapkan investasi boiler US$ 20 juta


Senin, 20 April 2015 / 19:16 WIB
Alstom siapkan investasi boiler US$ 20 juta
ILUSTRASI. Kenali 6 Manfaat Lactic Acid untuk Kulit, Lembab dan Kencang!


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Alstom Power Energy Systems Indonesia ingin ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Perusahaan yang bermarkas di Prancis tersebut siap menambah investasi dengan mengembangkan kapasitas pabrik boiler.

Andreas Lusch, Senior Vice President and Head of Steam and Nuclear Business Alstom mengatakan, pihaknya siap mendukung program pemerintah untuk menyukseskan proyek pembangunan pembangkit 35.000 MW.

"Kami siap menyuplai kebutuhan boiler untuk pembangkit, karena selama ini produksi kami sebagian besar untuk ekspor," kata dia usai menggelar kunjungan ke kantor Kementerian Perindustrian, Senin (20/4).

Asal tahu saja, Alstom sejatinya sudah berkantor di Indonesia sejak 1966 silam. Perusahaan ini telah mengoperasikan pabrik boiler atau steam generator untuk pembangkit listrik di Surabaya berkapasitas produksi 3.000 MW sejak 1996 silam dengan investasi sekitar US$ 100 juta.

Menurut Andreas, sekarang sebagian besar produksi perusahaannya tidak banyak terserap di dalam negeri, dan lebih banyak diekspor ke sejumlah negara seperti China, India, dan Amerika Serikat. Meski begitu, ke depannya Alstom siap untuk menyuplai kebutuhan boiler untuk domestik apabila ada permintaan dari pembangkit baik PLN maupun independent power producer (IPP).

Bahkan, Alstom siap menambahkan investasi sekitar US$ 20 juta untuk menambah kapasitas pabrik boiler. "Kami pun berharap produksi kami bisa diserap sehingga bisa juga bisa turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Andreas tanpa merinci kapasitas tambahan produksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×