kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alumindo bangun smelter slab senilai US$100 juta


Kamis, 07 September 2017 / 11:00 WIB
Alumindo bangun smelter slab senilai US$100 juta


Reporter: Azis Husaini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Maspion Group melalui anak usahanya PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) akan membangun smelter alumunium slab. Tak sendiri, Alumindo bekerja sama dengan PT Asahan Aluminium Indonesia dalam pembangunan kali ini.

Merujuk kerjasama dua perusahaan ini, Alumindo akan mengempit 40% saham di pabrik permurnian itu kelak. Sisanya atau 60% akan dikuasai Inalum. Adapun, Alumindo dalam smelter ini juga menggandeng Parna Raya Grup dengan porsi masing-masing 22% Alumindo dan Parna 18%.

Rencananya, pembangunan pabrik baru ini akan menelan dana sekitar US$ 100 juta. Jika kelak beroperasi, pabrik pemurnian atau smelter slab ini berkapasitas 100.000 ton per tahun dengan operasi tahun 2020.

Alim Markus, Presiden Direktur Alumindo Light Metal Industri Tbk mengungkapkan, penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Asahan Aluminium Indonesia (Persero), Rabu (6/9) ini merupakan lembaran baru bagi Alumindo. "Selama in,i hubungan kami dengan Inalum hanya merupakan jual beli atau partner trading. Sekarang sinergi itu naik dengan memproduksi slab," ujar dia, Rabu (6/9).

Alim bilang, selama ini perusahaan membeli aluminium ingot (batangan) dari Inalum dan impor dari China. Dengan smelter aluminium slab ini, impor alumunium ingot kelak akan berkurang.

Adapun, Haposan Napitupulu Direktur Pengembangan Usaha dan Infrastruktur PT Parna Raya bilang, Parna baru memasuki bisnis aluminium. "Kalau bisa jangan impor lagi, kami bikin di sini," kata dia

Direktur Alumindo Welly Muliawan menambahkan, pada tahun 2016 lalu, pihaknya memproduksi aluminium sheet dan aluminium foil sebanyak 92.000 ton, adapun tahun ini akan sebesar 110.000 ton. "Dengan adanya smelter baru aluminium slab, kami tidak perlu impor lagi dan menghemat 10% dari cost produksi selama ini," kata dia.




TERBARU

[X]
×