kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Amankan rantai pasok, Bulog berencana bangun 14 unit modern rice milling plant


Kamis, 16 Juli 2020 / 19:20 WIB
Amankan rantai pasok, Bulog berencana bangun 14 unit modern rice milling plant
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut beras lokal di Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Banten, Senin (22/6/2020). Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang menargetkan penyerapan beras hasil panen petani lokal di Banten sebanyak 8.300 ton guna membantu pendapatan ekonomi para pe


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna jaga stabilisasi rantai pasok, Bulog menyusun strategi mulai dari lini pasokan, manufaktur, distribusi dan konsumen. Dari sisi pasokan dijelaskan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh, salah satunya akan dilakukan pengembangan lahan on farm padi untuk menjamin pasokan.

Baca Juga: Pupuk Indonesia bukukan pertumbuhan penjualan 12,5% sepanjang semester I-2020

Saat ini Pemerintah sudah menyiapkan 160.000 hektar bekas lahan gambut di Kalimantan Tengah. "Alhamdulillah Pemerintah sudah menyiapkan 160.000 hektar eks lahan gambut di Kalimantan Tengah, dimana Bulog nantinya akan jadi off taker, jadi ini sudah kami siapkan semua," jelas Tri Wahyudi saat Webinar Peluang Social Enterprise Sektor Pertanian di Era New Normal pada Kamis (16/7).

Kemudian dari sisi manufaktur, penyiapan sarana penggilingan, Bulog berencana membangun Modern Rice Milling Plant (MRMP) dan gudang-gudang modern. Sementara ini Bulog disebut Tri Wahyudi bekerja sama dengan mitra makloon untuk sarana penggilingan.

"Ini sedang kami siapkan, InshaAllah 2021 kami bisa miliki sarana ini di 18 titik sentra produksi, semoga bisa membangkitkan semangat petani untuk produksi," imbuhnya.

Segi pembangunan infrastruktur, tahun 2021 direncanakan Bulog akan memiliki 14 unit MRMP yang berada di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan kapasitas pengolahan total dari MRMP ialah 252.000 ton gabah kering panen (GKP).

Baca Juga: Kinerja menurun, KLHK dorong peningkatan ekspor kehutanan

Tak hanya itu, Bulog juga bangun Rice to Rice, yang mana akan membuat Bulog dapat menyerap beras kualitas apapun dari petani yang akan diolah menjadi kualitas yang baik.

"Jadi kami bisa beli beras apa adanya di petani, kami produksi jadi kualitas yang baik, itu kapasitas 168.000 ton, dengan 7 unit di 6 sentra produksi di Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, NTB dan Sulawesi Selatan," kata Tri Wahyudi.



TERBARU

[X]
×