kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anak usaha Adi Sarana Armada (ASSA) dorong digitalisasi layanan logistik


Rabu, 07 Oktober 2020 / 14:17 WIB
Anak usaha Adi Sarana Armada (ASSA) dorong digitalisasi layanan logistik
ILUSTRASI. Jasa pengiriman Anteraja dari grup ASSA


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) yang bergerak di jasa pengiriman barang berbasis teknologi yakni Anteraja terus mendorong digitalisasi layanan logistik di seluruh Indonesia.

VP Sales and Marketing Anteraja, Andri Hidayat mengatakan, Anteraja pada dasarnya sudah menerapkan digitalisasi layanan sejak pertama kali berdiri di tahun 2019.

Ia bilang, bisnis pengiriman barang ini ditopang dengan kehadiran teknologi mutakhir dalam proses pengiriman barang membuat Anteraja semakin mengokohkan diri sebagai perusahaan online express logistic yang mampu bersaing di industri logistik di Indonesia.

Baca Juga: Anteraja dorong digitalisasi layanan logistik di seluruh Indonesia

"Lima tahun terakhir perkembangan industri e-commerce di Indonesia sangat pesat, Anteraja melihat potensi bahwa industri ini memerlukan jasa pengiriman barang yang dapat menyeimbangi pesatnya perkembangan mereka," katanya dalam siaran pers, Rabu (7/10).

Makanya, Anteraja senantiasa menerapkan teknologi mutakhir di industri jasa pengiriman dan logistik. Menurutnya, keunggulan Anteraja di bidang teknologi ini diyakini dapat mengubah peta industri logistik di Indonesia.

Kondisi pandemi yang dimulai pada awal tahun 2020 relatif membawa dampak positif terhadap industri e-commerce dan jasa pengiriman di Indonesia. Menurut data dari RedSeer, selama pandemi industri e-commerce mengalami lonjakan sebesar 69%.

Lebih lanjut ia bilang imbauan untuk melakukan semua aktivitas dari rumah dan meminimalisir kontak langsung dengan orang lain sudah sejalan dengan metode pengiriman barang yang Anteraja terapkan, dimana Satria (kurir Anteraja) akan langsung menjemput barang dari pengirim tanpa adanya batas minimal jumlah barang yang dijemput.

Selain menyasar konsumen dari segmen e-commerce, Anteraja juga menargetkan konsumen dari segmen korporasi melalui BisnisAja.

"Layanan BisnisAja membidik segmen B2B dengan tujuan mempermudah mereka melakukan analisa biaya pengiriman paket secara otomatis dan pemantauan pengiriman dengan menyediakan laporan pengiriman melalui dashboard (operation management)," paparnya.

Melalui BisnisAja, Anteraja menargetkan 1.000 pelanggan dari segmen korporasi hingga akhir tahun 2020. Selain memanfaatkan teknologi untuk aktivitas online, Anteraja juga tidak lupa untuk memperkuat branding dari sisi offline.

Sebagai informasi, bisnis Anteraja berhasil mencatatkan pertumbuhan di semester I-2020 dengan peningkatan pendapatan lebih dari 225% menjadi Rp 269,92 miliar dari Rp 83,15 miliar pada akhir tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Terus bertambah, volume pengiriman AnterAja tembus 200.000 paket per hari

Hingga saat ini, layanan Anteraja sudah tersebar di 32 provinsi dan lebih dari 260 titik di seluruh Indonesia, serta diperkuat dengan kehadiran 5.000 Satria.

Dari sisi volume pengiriman, sampai dengan Agustus 2020 rata-rata pengiriman tercatat di angka 200.000 parcel per hari, yang mana sebelum pandemi Covid-19 rata-rata pengiriman tercatat 100.000 parcel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×