kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anak usaha Japfa akan ekspor produk daging sapi wagyu ke Malaysia pada 2020


Minggu, 20 Oktober 2019 / 11:25 WIB
Anak usaha Japfa akan ekspor produk daging sapi wagyu ke Malaysia pada 2020
ILUSTRASI. Anak Buah Kapal menggiring sapi indukan milik PT Santosa Agrindo (Santori)-Japfa Grup diatas kapal NV Out Back yang akan diturunkan di Pelabuhan Panjang, Lampung, Kamis (3/12). Santori merealisasikan impor sapi indukan asal Australia sebanyak 1000 ekor ya


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), PT Santosa Agrindo (Santori), akan mengekspor produk daging sapi wagyu ke Malaysia pada awal tahun 2020 mendatang. Saat ini, Santori tengah merampungkan persyaratan-persyaratan administratif yang diperlukan untuk melakukan ekspor tersebut.

“Ini sudah ada agreement, dalam waktu dekat ini mereka akan audit fasilitas kami untuk lihat proses pemotongannya,” ujar Head of Cattle Fattening PT Santosa Agrindo, Safuan Kasno kepada Kontan.co.id, Jumat (18/10).

Baca Juga: Japfa (JPFA) kembangkan sapi jenis F1 Nelore demi menyasar swasembada daging

Selain membidik Malaysia, Santori juga berencana memperluas pangsa pasar ekspor daging sapi wagyu dengan membidik negara-negara yang berada di wilayah Timur Tengah. Namun demikian, keinginan ini baru sampai pada tahap rencana dan belum ditindaklanjuti secara lebih lanjut.

Menurut keterangan Safuan, pemilihan negara-negara ini sebagai tujuan ekspor didasari oleh pertimbangan tingkat konsumsi daging sapi di negara-negara tersebut. Pasalnya, negara-negara seperti Malaysia serta beberapa negara di wilayah Timur Tengah memang memiliki tingkat konsumsi daging sapi per kapita yang lebih tinggi dibanding Indonesia.

Mengutip laporan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Statistics: OECD-FAO Agricultural Outlook edisi tahun 2019, konsumsi daging sapi Malaysia di tahun 2018 mencapai 5,2 kg per kapita dalam setahun. 

Beberapa negara-negara Timur Tengah seperti Mesir bahkan memiliki tingkat konsumsi daging sapi yang lebih tinggi, yakni mencapai 7,9 kg per kapita dalam setahun di tahun 2018. Sementara itu, sumber yang sama menunjukkan bahwa tingkat konsumsi daging sapi Indonesia hanya mencapai 2 kg per kapita di tahun 2018.

Baca Juga: Catatkan ekspor ke lebih 150 negara, APP Sinar Mas raih penghargaan Primaniyarta

Safuan menilai produk daging sapi Santori memiliki keunggulan untuk memasuki pasar daging sapi di negara-negara di atas. Alasannya, produk-produk Santori telah memiliki sertifikat halal sehingga diyakini sesuai dengan kebiasaan konsumsi daging di Malaysia ataupun negara-negara di Timur Tengah.

Safuan mengatakan bahwa perluasan pasar ekspor bertujuan untuk memperbesar porsi penjualan ekspor produk-produk daging sapi wagyu hingga 75%. Sebelumnya, Santori sudah pernah mengekspor daging sapi wagyu ke Myanmar sebanyak 600 kg ke Myanmar dengan sistem beli putus di tahun 2018.

Namun demikian, untuk sementara ini penjualan produk-produk daging sapi wagyu Santori masih dilakukan di tingkat domestik di tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×