kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

Anak Usaha SSIA, Suryacipta Swadaya Kebanjiran Permintaan Lahan dari Investor China


Kamis, 14 Agustus 2025 / 19:51 WIB
Anak Usaha SSIA, Suryacipta Swadaya Kebanjiran Permintaan Lahan dari Investor China
ILUSTRASI. Anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menerima cukup banyak permintaan lahan dari investor China pada tahun ini


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menerima cukup banyak permintaan lahan dari investor China pada tahun ini. Hal tersebut utamanya didorong oleh faktor ekonomi global dan domestik, dan juga situasi di China itu sendiri. 

Vice President Sales Marketing & Tenant Relations PT Suryacipta Swadaya Abednego Purnomo menyatakan, sejak awal tahun hingga semester I-2025, Suryacipta telah berhasil menarik tujuh investor dari China. Mayoritas menempati lahan di Subang Smartpolitan dengan fokus pada sektor hi-tech textile and garment serta polimer.

Sementara itu, tenant lainnya berlokasi di Suryacipta City of Industry Karawang, yang bergerak di bidang logistik dan perangkat IT.

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Catatkan Rugi Rp 32,34 Miliar pada Semester I 2025

“Permintaan tersebut mayoritas datang dari sektor industri otomotif, elektronik, consumer goods, tekstil dan garmen,” ungkap Abednego, kepada Kontan.co.id, Kamis (14/8). 

Di sisi lain, investor China disebut ingin berekspansi atau mendirikan operasi di Indonesia karena mereka mencoba melindungi diri dari tarif impor Amerika Serikat (AS) yang tinggi. 

Tarif AS sebesar 19% untuk barang dari Indonesia sama dengan tarif untuk Malaysia, Filipina, dan Thailand, dan sedikit di bawah tarif Vietnam sebesar 20%. Sementara, tarif untuk China saat ini melebihi 30%.

Suryacipta melihat fenomena meningkatnya investasi dari China dengan positif dan strategis. Hal ini merupakan peluang besar untuk mempercepat pertumbuhan industri di Indonesia melalui FDI dan memperkuat posisi di pasar global.

Di sisi lain, meskipun investasi Tiongkok cukup signifikan, pihaknya tidak melihatnya sebagai dominasi, melainkan sebagai mitra strategis yang dapat saling menguntungkan. 

Subang Smartpolitan sendiri berhasil menarik banyak investor dari China, di mana 70% dari total jumlah tenant di kawasan saat ini berasal dari China.

 

“Hal ini dapat menjadi bukti kepada negara lain bahwa Indonesia memiliki ekosistem industri yang ideal,” tambahnya. 

Dilansir dari SSIA Corporate Presentation, total nilai penjualan lahan Suryacipta pada semester I-2025 mencapai Rp 167 miliar.

Adapun, di sepanjang tahun ini Suryacipta menargetkan penjualan lahan sebesar 137 ha. Di mana, 17 Ha berasal dari Suryacipta City of Industry Karawang dan 120 Ha di Subang Smartpolitan. 

"Target ini cukup agresif seiring dengan potensi FDI ke Indonesia,” tandasnya.

Selanjutnya: Dilantik Megawati, Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDI-P Lagi

Menarik Dibaca: Jangan Asal Traveling, Begini Tips Menikmati Wisata Alam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×