kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

Anak Usaha Vale, Sumbawa Timur Mining Bakal Garap Tambang Tembaga Baru di NTB


Minggu, 13 Oktober 2024 / 16:58 WIB
Anak Usaha Vale, Sumbawa Timur Mining Bakal Garap Tambang Tembaga Baru di NTB
ILUSTRASI. Sumbawa Timur Mining yang jadi anak usaha Vale kerjakan proyek eksplorasi pertambangan Nusa Tenggara Barat.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumbawa Timur Mining (STM) yang 80% sahamnya dimiliki oleh Eastern Star Resources Pty Ltd, anak perusahaan yang 100% dimiliki oleh Vale Holdings B.V dan 20% saham STM dimiliki oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam, tengah mengerjakan proyek eksplorasi pertambangan di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Corporate Communications STM Cindy Elza menuturkan, Sumbawa Timur Mining mengelola proyek eksplorasi tembaga di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, NTB berdasarkan Kontrak Karya generasi ke-7. 

Pada 2022 lalu, Cindy menyampaikan pengumuman publik kedua terkait Deposit Onto (Deposit Tembaga ini) diumumkan. Total sumber daya diperkirakan 2,1 miliar ton yang setiap tonnya mengandung 0,86% tembaga (Cu) dan 0,48 gram emas (Au).

Baca Juga: MIND ID Dorong Hilirisasi Mineral untuk Dongkrak Sektor Manufaktur

Sumber daya ini berupa deposit endapan (belum diekstraksi) mengandung mineral terletak sekitar 500 sampai dengan 600 meter di bawah permukaan bumi dan berjalan dengan sistem geothermal dengan suhu mencapai 110 derajat celcius. Inilah tantangan sekaligus salah satu keunikan proyek hu'u. 

"STM saat ini dalam proses menyelesaikan Pre Feasibility Study dan ditargetkan memasuki tahap Feasibility Study pada 2025. Sedangkan target operasi produksi setelah tahun 2030. Jadi butuh waktu lebih dari 5 tahun lagi," ujar Cindy kepada KONTAN, Jumat (11/10).

Cindy menambahkan, STM membutuhkan dukungan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan visinya menjadi operasi pertambangan tembaga kelas dunia yang didukung oleh energi terbarukan panas bumi dan kami optimistis mewujudkannya. Jadi membutuhkan waktu lebih dari dari 5 tahun lagi. 

Selanjutnya: Tren Pertumbuhan Dana Kelolaan Reksadana Diproyeksi Berlanjut Hingga Akhir 2024

Menarik Dibaca: Simak Promo Danamon x Ace Hardware, Cashback Rp 30.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×