Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memanasnya konflik antara Israel dan Iran menimbulkan kekhawatiran serius terhadap kelancaran jalur pelayaran internasional, termasuk bagi pelaku usaha pelayaran nasional.
Indonesian National Shipowners Association (INSA) menilai, jika konflik terus bereskalasi, gangguan terhadap rantai logistik global menjadi risiko nyata yang harus diantisipasi.
Ketua Umum INSA, Carmelita Hartoto, menyatakan bahwa salah satu ancaman terbesar adalah kemungkinan penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Selat ini merupakan jalur strategis yang dilalui sekitar 20% pasokan minyak dunia.
Baca Juga: INSA Waspadai Gangguan Pelayaran dan Logistik Akibat Perang Iran vs Israel
“Jika jalur ini terganggu, maka harga minyak mentah dunia bisa melonjak signifikan, berdampak pada biaya logistik dan turut memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (24/6).
Carmelita menjelaskan, sejauh ini belum terlihat dampak langsung terhadap pelayaran Indonesia. Namun, ia mencatat mulai munculnya tren kenaikan tarif logistik internasional serta premi asuransi kapal yang melewati wilayah konflik.
“Ini merupakan sinyal awal yang harus kita antisipasi,” imbuhnya.
Sebagai bentuk mitigasi, sejumlah pelaku usaha pelayaran nasional mulai mempertimbangkan opsi perubahan rute guna menghindari area berisiko tinggi. Carmelita juga menekankan pentingnya memperkuat riset energi alternatif serta menjalin kerja sama jangka panjang yang berkelanjutan dengan mitra strategis.
Baca Juga: Terus Waspada, INSA Sebut Risiko PHK Mengintai Industri Pelayaran Nasional
Lebih lanjut, konflik di Timur Tengah ini dikhawatirkan turut berdampak pada sektor pelayaran domestik. Lonjakan harga minyak mentah global berpotensi meningkatkan biaya logistik secara keseluruhan, yang pada akhirnya bisa mendorong kenaikan harga barang dan memberikan tekanan pada distribusi dalam negeri.
INSA mengaku telah melakukan komunikasi awal dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah. Meskipun koordinasi formal belum dilakukan, diskusi informal sudah berlangsung sebagai langkah antisipatif terhadap dampak lanjutan konflik.
“Yang terpenting saat ini adalah menjaga kewaspadaan dan memastikan kesiapan sektor pelayaran nasional terhadap kemungkinan skenario terburuk,” tutup Carmelita.
Selanjutnya: Update Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Selasa (24/5) Antam, UBS dan GALERI 24
Menarik Dibaca: 30 Link Twibbon Hari Bidan Nasional 2025 Terbaru Gratis Pakai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News