kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga Minyak Dunia Terancam Tembus US$130 per Barel


Senin, 16 Juni 2025 / 22:37 WIB
Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga Minyak Dunia Terancam Tembus US$130 per Barel
ILUSTRASI. Miniatures of oil barrels and a rising stock graph are seen in this illustration taken January 15, 2024. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel kembali memanas. Iran dilaporkan mempertimbangkan opsi untuk menutup Selat Hormuz, salah satu jalur pelayaran strategis bagi pasokan minyak dan gas dunia, usai menerima serangan dari Israel.

Sebagai informasi, sekitar 20% perdagangan minyak global dan lebih dari 80% ekspor minyak serta gas alam cair (LNG) dari Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab melintasi Selat Hormuz.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Makin Panas, Indonesia Dikejar Swasembada Energi

Jika jalur ini terganggu, pasar energi global bisa mengalami guncangan hebat.

“Koridor Selat Hormuz dikendalikan oleh Iran. Jika ditutup, jalur perdagangan minyak dunia tak lagi leluasa seperti sebelumnya,” kata Hadi Ismoyo, praktisi senior industri migas, Senin (16/6).

Hal senada disampaikan Moshe Rizal, Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (ASPERMIGAS).

Menurutnya, potensi penutupan selat tersebut akan langsung berdampak pada pasokan minyak mentah global.

“Selat Hormuz menguasai 20% perdagangan minyak dunia. Jika ditutup, harga minyak bisa melonjak drastis, bahkan tembus US$90 hingga di atas US$100 per barel,” ujar Moshe.

Baca Juga: Produksi Minyak Capai 610.000 Bph, Optimistis Target Produksi Tahun Ini Tercapai?

Ancaman penutupan selat bukan lagi spekulasi semata. Anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Esmail Kusari, pada 14 Juni lalu mengonfirmasi bahwa pemerintah Iran tengah mempertimbangkan langkah tersebut sebagai respons terhadap serangan Israel.

Surat kabar Turki Hürriyet, mengutip sumber pemerintah Iran, menyebutkan bahwa harga minyak berpotensi meroket hingga US$120–130 per barel jika Selat Hormuz benar-benar diblokade.

Pengamat komoditas dan pendiri Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono, menilai pasar energi global sangat sensitif terhadap risiko gangguan suplai.

“Kenaikan harga minyak karena ketegangan geopolitik biasanya terjadi cepat dan tajam dalam jangka pendek. Tapi apakah rally ini bertahan atau tidak, sangat bergantung pada eskalasi konflik dan faktor fundamental lain,” jelas Wahyu.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Meningkat, Harga Minyak Dunia Makin Bergejolak

Namun, ia mengingatkan bahwa jika ketegangan terus meningkat dan Iran benar-benar menutup jalur maritim utama tersebut atau jika fasilitas produksi minyak di kawasan menjadi target serangan, dampaknya bisa jauh lebih besar dan berkepanjangan.

“Kalau Iran memblokir Selat Hormuz secara penuh, itu bukan hanya lonjakan sesaat. Harga minyak bisa melonjak signifikan dan bertahan lama di level tinggi,” tegas Wahyu.

Selanjutnya: Cari Tambahan Modal, WIFI Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp 2,5 Triliun

Menarik Dibaca: Suka Minum Susu? Ini 5 Efek Terlalu Banyak Minum Susu yang Wajib Anda Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×