Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk tengah mengembangkan lini bisnis non-peledak seperti pengeboran migas dan penambangan emas.
Guna mengembangkan bisnis lini bisnis non-peledak, emiten berkode saham OKAS ini sudah membeli 100% saham milik Southerm Arc Mineral Inc pemilik Indotan Lombok Pte, Ltd.
Adapun Indotan Lombok Pte Ltd merupakan pemilik 90% dari saham PT Indotan lombok Barat Bangkit yang memiliki izin usaha pertambangan di Lombok Barat, pembelian saham ini senilai dengan US$ 2 juta.
Direktur Utama Ancora Indonesia Resources, Teddy Kusumah Somantri mengatakan, perusahaan baru bisa mulai memproduksi emas pada September 2019. “Paling cepat kita dapat memulai produksi pada akhir semester I tahun depan,” ujar Teddy, Selasa (4/9).
Asal tahu saja, cadangan produksi di site Raja mencapai 320,000 troi ons. Teddy mengatakan tambang emas ini dapat memproduksi emas untuk 8 tahun ke depan.
Rencana pengoperasian tambang emas Ancora Indonesia Resources yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sudah dalam tahap akhir dalam perizinan analisis dampak lingkungan. Sampai kini, OKAS ini masih menunggu izin usaha pertambangan (IUP) operasi rampung.
Perusahaan juga harus mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan untuk operasi tambang. “Kemarin perizinan sedikit mundur karena di Lombok sendiri ada bencana, jadi kita kemarin fokusnya pada penanggulangan bencana terlebih dahulu,” ungkapnya.
Dalam area pertambangan 10.088 hektare (ha) ini, nantinya ada tiga wilayah penambangan, yaitu site Raja, site Selodong, dan site Macanggah.
Teddy bilang, untuk site Selodong memiliki cadangan yang lebih besar daripada site Raja. “Proyeksi cadangan di Selodong ini lebih besar, serta terdapat nikel juga,” kata Teddy.
Dalam mempersiapkan operasi tambang emas ini, OKAS menyiapkan dana sebesar US$ 20 juta. Saat ini perusahaan masih mempertimbangkan perolehan dana melalui pinjaman bank ataupun rights issue.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News