Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan pendapatan semester I-2025 sebesar Rp 1,03 triliun, atau turun tipis 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty menyatakan, di tengah tantangan makro ekonomi seperti tekanan daya beli, depresiasi rupiah, dan penyesuaian belanja kesehatan masyarakat pasca-pemilu, Prodia tetap mencatatkan kinerja yang relatif solid.
Sepanjang semester I kemarin, perseroan mencatat pertumbuhan positif dari platform digital perseroan, U by Prodia. Pendapatannya tercatat tumbuh hampir 400% dibanding tahun lalu.
“Kerugian juga berhasil ditekan secara signifikan menandakan arah bisnis yang semakin positif dan efisien,” ungkap Dewi, dalam siaran pers, Jumat (1/8/2025).
Baca Juga: Laba Bersih Prodia (PRDA) Turun 39,75% di Semester I-2025
Dia melanjutkan, pencapaian ini menjadi semangat bagi perseroan untuk mendorong kinerja lebih baik di paruh kedua tahun ini.
Pengembangan digital melalui berbagai layanan inovatif seperti pemantauan hasil tes secara real-time langsung dari aplikasi, pemesanan layanan home service, riwayat kesehatan digital yang tersimpan, integrasi dengan wellness program, dan notifikasi pengingat pemeriksaan berkala memperkuat posisi U by Prodia sebagai platform digital kesehatan.
“Kami percaya bahwa investasi kami hari ini baik melalui teknologi, kolaborasi strategis, maupun inovasi layanan akan menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang Prodia,” lanjutnya.
Prodia berkomitmen untuk memperluas akses layanan berbasis teknologi dan memperkuat integrasi ekosistem kesehatan, termasuk pengembangan lini integrative medicine.
Adapun, 2 langkah strategis Prodia yang telah diambil, antara lain dengan mengakuisisi Proline di tahun 2024 dan ProSTEM di 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Baca Juga: Prodia Proyeksikan Akuisisi ProSTEM Sumbang Laba Bersih Rp 2,3 Miliar Tahun Depan
Ke depannya, Prodia menargetkan peningkatan pemanfaatan klinik berbasis jenis penyakit (disease-type clinics), memperluas jaringan Point of Collection (POC) untuk menjangkau lebih banyak komunitas, serta mengembangkan fitur baru dalam U by Prodia yang mengintegrasikan program wellness dan monitoring kondisi kronis.
Pada saat yang sama, Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi menambahkan meskipun semester I-2025 diwarnai tekanan eksternal, PRDA tetap optimis pada prospek semester II.
“Kami melihat sinyal positif dari transformasi digital yang kami jalankan, terutama melalui U by Prodia yang mencatat perbaikan signifikan dari sisi finansial,” tambahnya.
Meski masih dalam fase investasi, kerugian bersih U by Prodia berhasil ditekan secara substansial dibandingkan semester I-2024.
Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 69,64 miliar. Angka ini menyusut sebesar 39,79% dibandingkan Rp 115,67 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Laba Cisarua Mountain (CMRY) Melonjak 23,8% pada Semester I 2025
Menarik Dibaca: Waspadai Anak yang Menggunakan Chatbot AI dan Teman Virtual di Era Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
