kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

Anggaran Kementerian ESDM Tahun 2026 Naik Jadi Rp 21,6 Triliun


Rabu, 03 September 2025 / 18:49 WIB
Anggaran Kementerian ESDM Tahun 2026 Naik Jadi Rp 21,6 Triliun
ILUSTRASI. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di Jakarta.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi XII DPR RI telah mengetuk palu pagu definitif Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2026 sebesar Rp 21,6 triliun. Angka ini melonjak Rp 13,5 triliun dibandingkan alokasi sebelumnya yang hanya Rp 8,1 triliun.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memaparkan anggaran itu terdiri dari pagu awal Rp 8,1 triliun, sisa anggaran tahun berjalan Rp 8,5 triliun, serta tambahan Rp 5 triliun khusus program listrik desa (Lisdes).

Dari total Rp 21,6 triliun tersebut, sekitar Rp 17,18 triliun dialokasikan untuk belanja publik fisik, Rp 3,56 triliun untuk layanan internal, dan Rp 920 miliar untuk publik non-fisik.

“Apabila dilihat dari sisi manfaat dari Rp21,67 triliun, Rp17,18 triliun adalah untuk keperluan publik fisik yang sebagian besar adalah untuk kepentingan masyarakat secara langsung, kemudian layanan internal sebesar Rp3,56 triliun, dan publik nonfisik sebesar Rp0,92 triliun,” ujar Dadan dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga: Kementerian ESDM Minta Tambahan Anggaran 2026 Jadi Rp 21,67 Triliun, Ini Detailnya

Secara rinci, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menjadi penerima anggaran terbesar, yakni Rp 10,1 triliun. Dana tersebut antara lain untuk pembangunan jaringan gas (jargas) tambahan Rp 4,8 triliun, proyek pipa transmisi gas Cirebon–Bandung Rp 854 miliar, Semarang–Solo–Yogyakarta Rp 882 miliar, serta jargas rumah tangga Rp 477 miliar.

Ada pula alokasi untuk pengadaan converter kit bagi pompa air petani senilai Rp 140 miliar dan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi Cisem–Dusem sebesar Rp 2,3 triliun.

Di bawahnya, Ditjen Ketenagalistrikan memperoleh Rp 6,07 triliun. Porsi terbesar dialokasikan untuk program Lisdes Rp 5 triliun, ditambah bantuan pasang baru listrik (BPBL) Rp 835 miliar dan pengawasan Rp 29,5 miliar.

Badan Geologi juga mendapat kucuran Rp 1,82 triliun untuk eksplorasi migas, mineral, dan batubara. Anggaran ini termasuk pembangunan kapal Geomarin V senilai Rp 100,5 miliar dan kapal pengeboran mineral Rp 40,8 miliar.

Sementara itu, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) memperoleh Rp 937 miliar, yang akan dipakai untuk pembangunan PLTS Rp 460 miliar, pompa air tenaga surya Rp 40 miliar, serta PLTMH Rp 53,9 miliar.

Baca Juga: Komisi XII DPR Sepakati Pagu Anggaran Kementerian ESDM di RAPBN 2026 Rp 8,11 Triliun

Unit lain seperti BPSDM ESDM mendapat Rp 729 miliar, Ditjen Minerba Rp 679,7 miliar, BPH Migas Rp 323,3 miliar, Setjen ESDM Rp 565,2 miliar, serta lembaga lain di bawah kementerian.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menegaskan tambahan anggaran tersebut akan difokuskan untuk percepatan pembangunan infrastruktur energi, mulai dari jaringan gas, pipa gas industri, hingga eksplorasi migas dan minerba.

“Ini dampaknya ke depan itu adalah bagaimana juga dengan adanya peningkatan produksi. Juga penerimaan negara itu juga akan terjadi peningkatan,” kata Yuliot.

Yuliot menambahkan, kegiatan eksplorasi akan kembali digencarkan dengan dukungan dana APBN. Selama ini eksplorasi lebih banyak dibebankan ke badan usaha yang prosesnya kerap memakan waktu lama.

Sebagai catatan, pada tahun ini anggaran Kementerian ESDM hanya sebesar Rp 9,38 triliun, bahkan dipangkas Rp 1,65 triliun karena efisiensi belanja sesuai Instruksi Presiden No.1/2025. Artinya, lonjakan anggaran tahun depan menjadi Rp 21,6 triliun.

Baca Juga: Kementerian ESDM Hitung Volume Subsidi LPG Naik 2026, Kemenkeu Masih Hitung Anggaran

Selanjutnya: Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Kamis (4/9/2025)

Menarik Dibaca: KLB Campak di Sumenep, Menkes Sebut Campak Lebih Menular daripada COVID-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×