kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Anggaran K/L Dipangkas, Mercy Bakal Fokus Jualan Mobil Entry Level ke Pemerintah


Rabu, 05 Februari 2025 / 21:42 WIB
Anggaran K/L Dipangkas, Mercy Bakal Fokus Jualan Mobil Entry Level ke Pemerintah
ILUSTRASI. Deretan Mercedes-Benz S-Class untuk Pelantikan Presiden RI.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pemerintah yang memangkas anggaran sejumlah kementerian/lembaga (K/L) mendapat sorotan dari para pemain otomotif roda empat, salah satunya Mercedes-Benz Indonesia.

Seperti yang diketahui, belum lama ini Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

Lewat instruksi ini, pemerintah menargetkan penghematan sebanyak Rp 50,5 triliun dana transfer ke daerah (TKD), sehingga APBN ditargetkan mengalami efisiensi Rp 306,6 triliun.

Baca Juga: Anggaran Kementerian/Lembaga Dipotong, Begini Dampaknya bagi Bisnis Mobil & Karoseri

Inpres ini kemudian direspons dengan terbitnya Surat Menteri Keuangan No. S-37/MK.02/2025 yang mana menteri dan kepala lembaga diminta mengidentifikasi efisiensi anggaran masing-masing dan membahasnya dengan mitra komisi di DPR. 

Ada kekhawatiran bahwa efisiensi ini akan membuat permintaan kendaraan dinas atau operasional K/L menyusut.

Salah satu merek yang modelnya identik dengan kendaraan pejabat tinggi K/L, Mercedes-Benz mengaku biasa menjual mobil untuk pelanggan pemerintah kurang dari 50 unit dalam setahun.

Sales & Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menilai, kebijakan efisiensi tersebut kemungkinan tidak begitu berdampak bagi penjualan Mercedes-Benz secara keseluruhan di Indonesia.

Baca Juga: Kementerian/Lembaga Berhemat, Airlangga Monitor Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi

Namun, pihaknya tetap mencermati dinamika pasar pada masa mendatang.

“Menurut kami kebijakan tersebut membuat K/L akan lebih hati-hati dalam membeli kendaraan operasional,” tutur dia, Rabu (5/2).

Untuk tetap menggaet pelanggan pemerintah, strategi Mercedes-Benz bakal fokus pada penjualan mobil entry level dengan harga yang lebih ekonomis.

"Dengan begitu, kami bisa menyesuaikan dengan anggaran yang ada dari pelanggan pemerintah," ujar Kariyanto.

Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tahun 2024 lalu Mercedes-Benz mengalami penurunan penjualan wholesales (pabrik ke dealer) sebesar 35,7% year on year (YoY) menjadi 2.205 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×