Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mengecam, kebijakan impor beras yang diputuskan oleh pemerintah. Menurutnya kebijakan ini sama artinya dengan menghianati petani Indonesia.
"Impor itu adalah sebuah bentuk penghinaan terhadap patani Indonesia, padahal tugas negara ini hadir adalah melindungi seluruh rakyat dan tumpah darah Indonesia termasuk petani indonesia," kata Johan dalam keteranganya, Kamis (5/4).
Saat ini, kata Johan, petani sedang melakukan panen raya dan seharusnya pemerintah mengutamakan serap produksi mereka sebanyak mungkin bukan malah mengeluarkan kebijakan impor.
Johan juga heran bagaimana kebijakan ini muncul padahal sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa produksi beras cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam seneri pada tahun ini.
Baca Juga: Jokowi: Impor Beras 2 Juta Ton untuk Cadangan Bulog, Antisipasi Potensi El Nino
"Kalau Pak Menteri bilang cukup siapa lagi yang kita percaya? Kalau sudah ada pernyataan seperti itu masih buat kebijakan impor keterlaluan namanya," ungkap Johan.
Diketahui, Bulog telah mengantongi izin untuk melakukan impor sebanyak 2 juta ton beras pada tahun ini.
Rencana impor beras tersebut merupakan hasil dari rapat internal bersama Presiden Jokowi pada Jumat (24/3) yang tertuang dalam salinan surat.
Dalam surat itu, Bulog diperintahkan mengimpor 2 juta ton beras pada tahun ini di mana 500 ribu ton harus didatangkan secepatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News