kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.261   -4,00   -0,02%
  • IDX 6.898   -2,66   -0,04%
  • KOMPAS100 1.003   -0,29   -0,03%
  • LQ45 765   -2,35   -0,31%
  • ISSI 227   0,70   0,31%
  • IDX30 394   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 455   -1,57   -0,34%
  • IDX80 113   -0,08   -0,07%
  • IDXV30 114   0,09   0,08%
  • IDXQ30 127   -0,66   -0,52%

Angka impor Juni cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah


Senin, 01 Agustus 2011 / 15:41 WIB
Angka impor Juni cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah
ILUSTRASI. Taman dengan air mancur berkabut di areal Balai Pemuda Surabaya. Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah berawan hingga berawan juga hujan ringan, menurut prakiraan BMKG.


Reporter: Dani Prasetya |

JAKARTA. Impor Juni 2011 tercatat sebagai rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai mencapai US$ 15,08 miliar. Nominal itu naik US$ 256,9 juta dibanding realisasi Mei 2011.

"Nilai ini bisa dibilang tertinggi sepanjang sejarah. Sebab, selama ini impor Indonesia tidak pernah melebihi US$ 15 miliar," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, Senin (1/8).

Realisasi impor itu terjadi lantaran adanya peningkatan nonmigas sebesar US$ 660,2 juta atau naik 5,91% dari Mei 2011. Selama Juni 2011 nilai impor nonmigas mencapai US$ 11,838 miliar. Meski menjadi penyumbang impor terbesar ternyata empat golongan barang mengalami penurunan. Bahan kimia organik sebesar US$ 582,9 juta atau turun 6,78% dari Mei 2011 yang tercatat sebesar US$ 625,3 juta. Lalu, kapas tercatat US$ 308,1 juta yang turun 11,85% dari bulan sebelumnya yang mencapai US$349,5 juta.

Komoditi lain yang turun yaitu plastik dan barang dari plastik yang tercatat sebesar US$ 570,2 juta atau turun 6,52% dari pencapaian Mei 2011 sebesar US$ 610,0 juta. Terakhir, barang dari besi dan baja juga turun sekitar 0,19% menjadi US$256,1 juta dari sebelumnya sebesar US$ 256,6 juta.

Rusman menjelaskan, penurunan keempat golongan barang itu terhadap nilai keseluruhan impor terjadi lantaran adanya pengalihan industri. Jadi, golongan itu mendapat pengolahan lebih panjang sehingga masuk klasifikasi golongan barang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×