Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Mungkin, ini kabar kurang baik bagi PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF). PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II akan menggarap sendiri proyek pembangunan hanggar maintencane, repair, and overhaul (MRO) khusus untuk pesawat Airbus. Padahal, menurut rencana semula, GMF akan menggandeng AP II dalam proyek tersebut.
Sumber KONTAN di AP II mengaku, saat ini perusahaannya tengah mengevaluasi dengan cermat rencana tersebut. "Manajemen melihat, akan lebih menguntungkan jika kita membangun sendiri lalu menyewakannya kepada GMF," kata sumber tersebut Jumat (29/1) lalu. Pilihan lainnya, Angkasa Pura II hanya menyewakan lahan miliknya seluas 10 hektare ke GMF.
Belum jelas berapa berapa besar dana yang disiapkan AP II untuk merealisasikan proyek tersebut.
Namun, ketika dikonfirmasi, Sekretaris Perusahaan AP II Sudaryanto menyangkal rencana baru tersebut. "Setahu saya, AP II diajak GMF untuk bekerjasama," elaknya.
Sebagaimana telah ditulis KONTAN (22/12), menurut Direktur Utama GMF Richard Budihadianto, GMF akan membangun dua fasilitas MRO khusus untuk pesawat Airbus senilai total US$ 100 juta. Hanggar itu memiliki daya tampung 16 unit pesawat.
Demi merealisasikannya, kata Richard, GMF telah mengajak manajemen AP bekerjasama. Ajakan kerjasama itu didasari pertimbangan bahwa AP II merupakan penguasa lokasi pembangunan hanggar yang ada di wilayah Bandara Soekarno-Hatta. Rencananya, pembangunan hanggar tersebut akan berlangsung pada akhir 2010.
Vice President Corporate Secretary GMF Dwi Prasmono Adji mengaku belum mengetahui rencana baru AP II itu. "Nanti, tentunya akan ada pembicaraan antar kedua pihak untuk sama-sama mencari solusi terbaik. Sampai sekarang AP II dan GMF belum ada pembicaraan," jelasnya.
Dwi sendiri mengakui, hingga kini, GMF masih mencari mitra yang cocok untuk membangun MRO itu. Salah satu calonnya yang sedang mereka jajaki adalah AP II. Namun, menurut Dwi, GMF juga memiliki beberapa mitra lain untuk menggarap bisnis maintenance pesawat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News