kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Angkasa Pura II catat kenaikan penumpang pesawat di 19 bandara di tengah pandemi


Minggu, 01 November 2020 / 21:06 WIB
Angkasa Pura II catat kenaikan penumpang pesawat di 19 bandara di tengah pandemi
ILUSTRASI. Sejumlah calon penumpang antre saat pengecekan tiket di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta,


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) pada 28 Oktober 2020 mencetak rekor harian tertinggi di tengah pandemi.

Pada tanggal tersebut jumlah penumpang pesawat di 19 bandara perseroan tercatat 110.530 orang dengan 1.069 penerbangan, atau melebihi catatan tertinggi sebelumnya pada 23 Agustus 2020 yakni sekitar 95.000 orang penumpang pesawat dengan 1.045 penerbangan.

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta jumlah penumpang pada 28 Oktober 2020 mencapai 64.021 orang dengan 644 penerbangan, di mana data ini juga merupakan yang tertinggi bagi Bandara Soekarno-Hatta di tengah pandemi.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan ramainya lalu lintas penerbangan pada 28 Oktober kemarin dapat ditangani dengan baik oleh perseroan dan stakeholder di 19 bandara.

Baca Juga: Libur panjang akhir Oktober, Organda belum rasakan lonjakan penumpang

“Penerbangan berjalan lancar, pelayanan sesuai standar, dan protokol kesehatan tetap berjalan baik di bandara-bandara PT Angkasa Pura II, di tengah ramainya penumpang pesawat pada 28 Oktober yang merupakan hari pertama periode libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020,” jelas Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis kepada Kontan.co.id, Jumat (29/10).

Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa tingginya jumlah penumpang pesawat ini menandakan bahwa masyarakat tidak ragu untuk naik pesawat di tengah pandemi.

Hal ini karena PT Angkasa Pura II dan stakeholder berkolaborasi penuh menerapkan protokol kesehatan yang salah satunya diimplementasikan melalui konsep Biosafety dan Biosecurity Management.

Muhammad Awaluddin memaparkan COVID-19 ini mulai berdampak pada akhir Maret di mana jumlah penumpang pesawat mulai mengalami penurunan.

Kemudian, penurunan berlanjut pada April – Mei yang mencapai titik terendah, dan mulai merangkak naik pada Juni seiring dengan Safe Travel Campaign yang digalakkan PT Angkasa Pura II bersama stakeholder. Kini, pada Oktober bisa mencapai titik tertinggi di tengah pandemi.

“Ini mengindikasikan kepercayaan masyarakat sudah membaik khususnya di bandara-bandara PT Angkasa Pura II sejalan dengan protokol kesehatan yang dijalankan ketat dan disiplin,” ujar Muhammad Awaluddin.

Di sisi lain, kelancaran operasional bandara dan penerbangan di saat ramainya penumpang juga mengindikasikan kesiapan PT Angkasa Pura II dan maskapai dalam menyiapkan suplai ketika permintaan tumbuh.

“Masyarakat yang ingin bepergian dengan pesawat naik tinggi, dan di saat bersamaan maskapai siap menyediakan suplai yakni kursi pesawat. Begitu juga dengan PT Angkasa Pura II yang mendukung seluruh aktivitas penerbangan melalui kesiapan terminal, sisi darat, sisi udara, beserta seluruh proses operasional dan bisnisnya,” ujar Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin menambahkan, “Melihat tren lalu lintas penerbangan saat ini maka nantinya ketika Indonesia sudah memulai program vaksinasi terkait COVID-19, kami meyakini penerbangan rute domestik akan semakin pulih lebih cepat sejalan dengan keyakinan yang meningkat dari masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional," kata dia.

Awaluddin melanjutkan, salah satu faktor pendorong tingginya jumlah penumpang pada 28 Oktober adalah stimulus passenger service charge (PSC) yang diberikan pemerintah di 5 bandara PT Angkasa Pura II.

Melalui stimulus tersebut, penumpang pesawat yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Silangit, Kualanamu, dan Banyuwangi, tidak perlu membayar PSC sehingga harga tiket pesawat dapat lebih murah.

Adapun jumlah penumpang di 5 bandara tersebut pada 28 Oktober adalah 79.938 orang, atau mencapai sekitar 72,32% % dari total penumpang 19 bandara.

Baca Juga: Libur panjang, KAI operasikan rata-rata 88 kereta jarak jauh per hari

“Stimulus PSC bagi 5 bandara tersebut sangat tepat, karena jumlah penumpang di bandara-bandara itu mencapai 72,32% dari 19 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas adanya stimulus PSC ini,” ujar dia.

Sebagai informasi, PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Kualanamu (Deli Serang), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).

Lalu, Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit, Banyuwangi, Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan HAS Hanandjoeddin (Belitung).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×