kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Angkasa Pura II raup pendapatan Rp 4,2 triliun


Rabu, 26 Maret 2014 / 13:59 WIB
Angkasa Pura II raup pendapatan Rp 4,2 triliun
ILUSTRASI. Nasi Udang Meksiko punya gizi yang super lengkap (dok/Gousto)


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Angkasa Pura II mencatat pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 5,2% sepanjang tahun 2013 menjadi Rp 4,20 triliun dibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp 3,99 triliun.

Pendapatan perseroan sebesar 67% disumbang bisnis aeronautika seperti tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara atau PJP2U, lalu biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata atau aviobridge.

Adapun sekitar 31% berasal dari pendapatan nonaeronautika seperti sewa ruang, konsesi, reklame, dan lainnya. Bisnis kargo berkontribusi sebesar 2% ke pendapatan perseroan.

Meningkatnya pendapatan usaha ditopang pertumbuhan penumpang pesawat sepanjang tahun lalu. Total pertumbuhan pergerakan penumpang di 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II sebesar 5% atau dari 82,01 juta pergerakan pada 2012 menjadi 86,34 juta pergerakan pada 2013.

“Pergerakan pesawat di bandara-bandara yang kami kelola juga mengalami peningkatan 6%, dimana pada 2012 sebanyak 611,930 pergerakan dan pada 2013 mencapai 647,343 pergerakan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko dalam keterangan resmi, Rabu (26/3/2014).

Perseroan membukukan laba bersih Rp 1,032 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan 2012 sebesar Rp 1,219 triliun. Penurunan laba bersih disebabkan peningkatan beban usaha yang salah satunya karena dilakukannya pengembangan di  sejumlah bandara.

Beban usaha pada 2013 tercatat Rp 2,94 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan 2012 sebesar Rp 2,52 miliar. “Kami membangun terminal baru di beberapa bandara seperti di Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, dan juga Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau,” jelas Tri.

Bandara-bandara yang dikelola perseroan mencatat sudah menghasilkan keuntungan yakni Soekarno-Hatta (Tangerang) sekitar Rp 2,1 triliun, Kualanamu (Medan) Rp 71 miliar, Husein Sastranegara (Bandung) Rp 22,85 miliar, Supadio (Pontianak) Rp 13,24 miliar, Depati Amir (Pangkal Pinang) Rp 801 juta, dan Sultan Syarief Kasim II (Pekanbaru) Rp 16,3 miliar.

Sementara itu, bandara yang masih mengalami kerugian adalah Sultan Iskandar Muda (Aceh) Rp 27,32 miliar, Minangkabau (Padang) Rp 10,12 miliar, Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang) Rp 9,9 miliar, Halim Perdanakusuma (Jakarta) Rp 14,1 miliar, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) Rp 18,11 miliar, dan Sultan Thaha (Jambi) Rp 4,12 miliar. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×