kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Terdampak corona, Adhi Karya catat kontrak baru Rp 3,7 triliun di semester I


Senin, 10 Agustus 2020 / 19:03 WIB
Terdampak corona, Adhi Karya catat kontrak baru Rp 3,7 triliun di semester I
ILUSTRASI. Pekerja berada di rangka konstruksi pembangunan stasiun LRT Jakarta, MT. haryono, Jakarta, Selasa (30/06). PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengungkapkan progres atau perkembangan pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama telah mencapai 71,2 persen. Diproyeksika


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi virus corona cukup memberikan tantangan pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk di semester I-2020. Hal tersebut terlihat dari perolehan kontrak baru perusahaan yang merosot hingga 40%.

Direktur Keuangan Adhi Karya Agung Dharmawan mengakui sepanjang semester I kemarin kondisi industri, termasuk infrastruktur cukup menantang. "Perolehan kontrak baru yang kami peroleh adalah sebesar Rp 3,7 triliun, terdapat koreksi sekitar 40% dari periode sebelumnya," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (10/8).

Baca Juga: Semester II, sektor makanan dan minuman bergantung belanja dan stimulus pemerintah

Agung memaparkan pada periode tersebut kontrak baru yang berhasil diraih antara lain dari proyek MRT North-South Jakarta sekitar Rp 1,4 triliun, proyek irigasi di Cipelang, Jawa Barat sekitar Rp 300 miliar, dan Oyama Plaza Apartment di Sunter sebesar Rp 200 miliar.

Berdasarkan dari lini bisnis, perolehan kontrak baru emiten berkode saham ADHI di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini didominasi dari bisnis Konstruksi & Energi sebesar 90%. Selanjutnya, sektor properti  menyumbang 9% dan sisanya berasal dari lini bisnis lainnya.

Sementara itu, berdasarkan pemberi pekerjaan 70% proyek ADHI berasal dari pemerintah. Selanjutnya disusul dari BUMN 20%, dan swasta menyumbang 10%.

Asal tahu saja, hingga tutup tahun ADHI membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp Rp35 triliun. Sementara itu, pendapatan dan laba ditargetkan masing-masing mencapai Rp 22,7 triliun dan Rp 704 miliar. Namun, menilik pada progres saat ini perusahaan konstruksi pelat merah ini bakal merevisi target tersebut.

Baca Juga: Usai IPO, berikut agenda ekspansi Sumber Global Energy (SGER)

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada semester I pihaknya mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,52 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 1,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,42 triliun. Sementara laba bersih ADHI turun 94,75% menjadi Rp 11,27 miliar dari semester I-2019 sebesar Rp 215 miliar.

Sebelumnya, ADHI telah lebih dulu melakukan pemangkasan alokasi belanja modal atawa capital expenditure (capex). Perseroan memperkirakan belanja modal akan mencapai Rp 1,4 triliun, turun dari proyeksi awal sebesar Rp 5,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×