Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal melalui pengembangan Program Kelapa Terpadu di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara.
Program ini memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk mendukung proses reklamasi lahan pascatambang sekaligus meningkatkan nilai ekonomi bagi petani kelapa.
Baca Juga: Intip Cara Membeli Emas Antam Logam Mulia, Investasi Emas Tahun 2025 Untung
Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan, program ini merupakan bentuk inovasi berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan.
Melalui program ini, sabut kelapa diolah menjadi berbagai produk ramah lingkungan seperti Coconet (jaring serabut kelapa untuk reklamasi kontur tanah), Cocopeat (media tanam organik), dan Cocopot (pengganti polybag tanaman).
"Program Kelapa Terpadu tidak hanya membantu proses reklamasi lahan, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan bagi petani kelapa. Ini merupakan solusi yang saling menguntungkan bagi lingkungan dan masyarakat," ungkap Syarif dalam keterangan resminya, Selasa (27/5).
Berdasarkan Laporan Keberlanjutan Antam 2024, program ini telah melibatkan 32 mitra petani kopra sebagai penerima manfaat langsung.
Selain itu, lebih dari 41.100 meter persegi lahan reklamasi telah dibantu oleh penggunaan produk-produk berbasis limbah kelapa tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Turun Rp 28.000 Per Gram Hari Ini Rabu (28/5)
Tahun 2024, Antam juga mulai mereplikasi program dengan membangun rumah produksi Coconet di Desa Baburino, Maluku Utara.
Inisiatif ini dijalankan oleh kelompok baru beranggotakan lima orang, yang mayoritas adalah perempuan, sebagai upaya mendorong keterlibatan perempuan dalam pembangunan berkelanjutan.
"Partisipasi perempuan sangat kami dorong karena terbukti memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan program di tingkat komunitas," tambah Syarif.
Program Kelapa Terpadu menjadi salah satu contoh nyata dari penerapan prinsip green mining di sektor pertambangan Indonesia.
Dengan mengedepankan inovasi berbasis potensi lokal, Antam berhasil menciptakan solusi yang tidak hanya menjawab tantangan reklamasi lahan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat sekitar tambang.
Langkah ini sejalan dengan upaya Antam dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam aspek pengelolaan lingkungan dan pengurangan kemiskinan.
Selanjutnya: Idul Adha Resmi 6 juni 2025, Berapa Harga Sapi Limosin untuk Kurban di Yogyakarta?
Menarik Dibaca: Di Mana Mengecek Hasil UTBK SNBT 2025 ya? Ini Dia Link Resminya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News