kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antam mencari mitra proyek smelter di Papua


Senin, 06 Agustus 2018 / 13:11 WIB
Antam mencari mitra proyek smelter di Papua
ILUSTRASI. Aneka Tambang ANTM


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek PT Aneka Tambang Tbk memang sedang berlimpah. Salah satunya adalah membangun fasilitas pemurnian mineral mentah atau smelter nikel di wilayah Sorong, Papua Barat. Fasilitas smelter tersebut berfungsi mengolah bijih nikel produksi Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat.

Aneka Tambang atau Antam menaksir, nilai investasi smelter untuk produksi nikel Pulau Gag bakal mencapai US$ 1 miliar. Kapasitasnya mencapai 400.000 ton nikel dan 500.000 ton stainless steel per tahun. Berdasarkan catatan KONTAN, target operasional proyek tersebut pada kuartal IV 2022.

Hingga kini, Antam dalam tahap menggelar beauty contest atau lelang terbatas. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham ANTM di Bursa Efek Indonesia itu berharap pengumuman pemenang lelang bisa dilakukan pada bulan ini. Sudah ada empat perusahaan yang mengikuti lelang smelter Pulau Gag. Tiga di antaranya adalah perusahaan asal Tiongkok. Satu lagi merupakan perusahaan asal Filipina.

Yang terang, manajemen Antam memastikan sebagai pemegang saham mayoritas dalam proyek smelter untuk produksi nikel Pulau Gag. Tak heran kalau mereka nanti bakal merogoh kocek lebih dalam dibandingkan mitra bisnis yang digandeng.

Sejalan dengan pemenuhan kebutuhan investasi smelter, Antam berencana melepaskan sebagian atau divestasi saham pada konsesi Kontrak Karya (KK) lahan tambang bijih nikel di Pulau Gag. "Dana hasil divestasinya akan menjadi ekuitas kami di downstream (untuk pembangunan smelter)," terang Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk kepada KONTAN, Minggu (5/8).

Sejak akhir tahun lalu, Antam sudah melakukan penambangan bijih nikel di Pulau Gag. Perusahaan tersebut mencatat, tambang di sana memiliki sumber cadangan hingga 391 juta ton bijih nikel.

Produksi Pulau Gag

Sejak menambang bijih nikel di Pulau Gag akhir 2017 hingga tutup tahun 2018 nanti, Antam memperkirakan total produksi sekitar 900.000 ton bijih nikel. "Untuk saat ini sampai dengan proyek smelter selesai, hasil Pulau Gag digunakan oleh smelter di dalam negeri," ungkap Arie.

Sementara itu sepanjang semester I 2018, Antam membukukan penjualan bersih sebesar Rp 11,85 triliun untuk laporan keuangan yang belum diaudit atau unaudited. Jika dibandingkan dengan catatan kinerja pada periode yang sama tahun lalu, penjualan bersih Antam naik hampir empat kali lipat. Pasalnya, selama semester I 2017, Antam hanya mencetak penjualan senilai Rp 3,01 triliun.

Adapun komoditas emas menjadi kontributor utama penjualan, yakni Rp 8,20 triliun atau 69,19% terhadap total penjualan bersih di semester I 2018. Penjualan emas Antam pada kuartal kedua lebih tinggi daripada kuartal pertama. Selama April-Juni, perushaaan ini membukukan penjualan emas Rp 6,12 triliun.

Sementara dari sisi volume, Antam menjual 13.760 kilogram (kg) atau 442.394 ons emas selama Januari-Juni. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, mereka menjual 3.298 kg atau 106.033 ons emas. Tak cuma emas, volume penjualan feronikel, bijih nikel, perak dan bauksit juga naik selama paruh pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×