Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berencana memetakan kembali program strategis Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sebagai dampak merebaknya virus corona.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno bilang pihaknya akan melihat kembali dan melakukan kajian ulang atas program yang diajukan oleh KKKS.
"Kami akan melakukan kalkulasi teknis dan ekonomis, untuk menentukan program-program mana yang prioritas dan mana yang direvisi," ujar Julius dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (11/3).
Baca Juga: Hingga Maret, transisi Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina belum temui titik cerah
Julius memastikan, pihaknya akan berupaya agar pemetaan ulang ini tidak mengganggu target produksi yang dipasang KKKS sesuai Work, Program & Budget (WP&B).
Senada, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan, pihaknya mengantisipasi fluktuasi harga minyak yang terjadi belakangan ini lewat kordinasi intensif dengan KKKS.
“Kami berkoordinasi dengan KKKS untuk membahas langkah-langkah agar kegiatan operasi dan pengembangan di lapangan dapat tetap dilaksanakan," jelas Dwi.
Ia menambahkan, SKK Migas memantau kegiatan investasi dan produksi KKKS, melalui rencana pengembangan lapangan (Plan of Development), rencana program tahunan (WP&B), serta melalui persetujuan Authorization for Expenditure (AFE).
Menurutnya, langkah-langkah tersebut memungkinkan SKK Migas untuk mengetahui keekonomian masing-masing lapangan.
Baca Juga: SKK MIgas: Produksi Pertamina EP terus naik dari tahun ke tahun
Nantinya, setiap data yang diperoleh akan dijadikan dasar untuk menyusun strategi agar kegiatan operasi dan pengembangan lapangan tidak terhenti ketika harga minyak turun.
Disaat bersamaan, SKK Migas memastikan akan membantu para KKKS dalam hal perizinan melalui sistem One Door Service Policy (ODSP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News