kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Antisipasi kenaikan harga pangan jelang Natal dan Tahun Baru, ini saran Ikappi


Rabu, 13 November 2019 / 18:56 WIB
Antisipasi kenaikan harga pangan jelang Natal dan Tahun Baru, ini saran Ikappi
ILUSTRASI. Pedagang sayur melayani warga yang membeli bawang putih di Pasar Kiaracondong, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Minggu (5/5/2019). Menjelang Ramadan 1440 H/2019, harga bawah putih melonjak naik dari Rp 60.000 per kg menjadi Rp 100.000 per kg.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya untuk mengatasi lonjakan harga pangan menyambut Hari Natal dan Tahun Baru, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mendesak pemerintah agar memastikan pasokan bahan pangan mencukupi sejak November.

Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan, biasanya harga beberapa komoditas pangan akan mulai menunjukkan kenaikan pada pertengahan November hingga akhir November. Setelah itu, puncak kenaikan harga akan terjadi pada 15 hingga 20 Desember.

Baca Juga: Harga pangan berpotensi meroket di akhir tahun, begini persiapan pemerintah

"Biasanya kenaikan mulai terjadi di November. Bila di awal Bulan kenaikan harga bisa diantisipasi, maka sampai pertengahan Desember itu akan lebih mudah," ujar Abdullah kepada Kontan.co.id, Rabu (13/11).

Dia menambahkan, sebaiknya pemerintah melakukan pendataan berapa perkiraan hasil produksi pangan di Indonesia, paling tidak selama tiga bulan ke depan, sehingga kenaikan harga bisa diantisipasi karena permintaan melonjak. 

Abdullah menjelaskan, biasanya pada Natal dan Tahun Baru, komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain beras, minyak goreng, gula, bawang merag, bawang putih, daging ayam, cabai, telur, daging sapi.

"Inilah yang harus diantisipasi baik harga maupun stok," tuturnya. 

Baca Juga: Pemerintah telah tunjuk firma hukum untuk gugat Uni Eropa di WTO




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×