kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AP 1 dongkrak pendapatan non-aero


Selasa, 17 Januari 2017 / 08:35 WIB
AP 1 dongkrak pendapatan non-aero


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan penyedia layanan lalu lintas udara dan bisnis bandar udara PT Angkasa Pura 1 bermaksud mendongkrak pendapatan bisnis dari non-aero. Hal ini dilakukan dengan dengan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan dari bisnis tersebut.

Perusahaan membidik bisnis non aero pada sepanjang 2017 nanti bisa memberikan kontribusi 43%. Sementara, pada 2016, bisnis non aero Angkasa Pura 1 memberi kontribusi 40,3%. “Pertambahan ini sebanding dengan jumlah penumpang, dan pertumbuhan pergerakan pesawat di setiap bandara,” terang Israwadi Sekretaris Perusahaan PT. Angkasa Pura 1 kepada KONTAN, Senin (16/1).

Perusahaan memproyeksikan, ada peningkatan penumpang sebesar 7,3% yakni menjadi 89.9 juta penumpang (2017) dibandingkan dengan 83,8 juta penumpang (2016). Peningkatan penumpang tersebut sekaligus berdampak langsung pada passanger service charge (PSC) atau airport tax.

Angkasa Pura 1 yakin, pertambahan penumpang tersebut juga seiring dengan spending passanger yang juga meningkat. Dengan kata lain mendongkrak bisnis non-aero.

Pendapatan bisnis non aero, diantaranya berasal dari jasa, kargo, properti, sewa lahan dan konsesi. Untuk mengoptimalkan pendapatan, AP 1 juga memanfaatkan aset yang bisa disewakan kepada pihak lain. Diantaranya, seperti pemanfaatan untuk kompleks pergudangan di Sunset Road, Bali. "Dari sini juga beri kontribusi yang optimal," ujarnya.

Pada tahun ini, perusahaan plat merah ini juga optimisitis pendapatan mereka meningkat. Yakni dari total bisnis secara keseluruhan, perusahaan membidik target pertumbuhan 24,7% sampai dengan akhir tahun nanti. Pertumbuhan ini didapat dari bisnis aero dan non aero.

"Target revenue kami bisa mencapai Rp 7,7 triliun, dengan bottom line atau laba bisa Rp 1,1 triliun," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×