kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

AP II Harus Benahi Bandara Soekarno Hatta


Sabtu, 07 Agustus 2010 / 07:12 WIB
AP II Harus Benahi Bandara Soekarno Hatta


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) minta pertanggungjawaban PT Angkasa Pura II atas matinya listrik di Bandara Soekarno Hatta yang membuat maskapai penerbangan merugi.

"Seharusnya AP II bisa menanggung kerugian maskapai tersebut. Namun dilihat dulu sejauh mana permasalahannya dan di mana salahnya baru kemudian diputuskan," ujar Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, Jumat (6/8).

Menurut Danang, selama ini bandara di Indonesia terkendala oleh dua hal. Pertama, berkaitan dengan kapasitas; dan kedua, berkaitan dengan kehandalan sistem. Padahal, pertumbuhan penumpang naik dua kali lipat dibandingkan dengan empat tahun lalu.

Berdasarkan data yang dirilis oleh MTI, pada tahun 2004 jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan mencapai 23,7 juta penumpang. Kemudian pada tahun 2009 jumlah penumpang meningkat menjadi 43,8 juta penumpang. Tahun ini, jumlah penumpang diperkitakan menembus 50 juta penumpang.

"Untuk itu pihak pengelola bandara harus memperhatikan kapasitas ini. Semakin tumbuhnya kapasitas tentunya berdampak kepada industri penerbangan dan pertumbuhan ekonomi," jelas dia.

Danang menilai, saat ini pihak pengelola bandara cenderung kurang memperhatikan kapasitas ini. Akibatnya, bandara-bandara di Indonesia banyak yang melebihi kapasitas. Berlebihnya kapasitas ini, menurut Danang akan berdampak kepada persoalan kedua yakni kehandalan sistem (reliability system). Karena arus lalu lintas penumpang yang padat mengakibatkan sistem komputer di bandara juga akan melebihi kapasitas.

"Sebenarnya kecenderungan ini sudah terjadi sejak 6 bulan lalu. Waktu itu, banyak sekali komputer tiketing, sistem pencetak tiket banyak yang mati. Nah ini mungkin puncaknya. Seharusnya pihak pengelola bandara menjadikan itu peringatan," kata Danang.

Untuk itu, MTI minta AP II untuk berbenah diri dan melakukan modernisasi sistem. Caranya, dengan menanamkan investasi untuk memperluas kapasitas dan kehandalan sistem tersebut.

"Bukan persoalan mahal atau tidak tetapi investasi itu harus segera dilakukan. Seharusnya ada modernisasi sistem. Kalau saya lihat pertumbuhan penumpang cukup luar biasa dan sistem yang dirancang itu tidak mampu menangani penumpang," kata Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×