kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa Saja Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Penerbangan? Ini Strategi


Senin, 12 Juni 2023 / 16:30 WIB
Apa Saja Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Penerbangan? Ini Strategi
ILUSTRASI. Kabin pesawat Batik Air.


Penulis: Virdita Ratriani

Pesawat Terbang - Keterlambatan penerbangan adalah salah satu hal yang tidak diinginkan oleh penumpang pesawat maupun maskapai penerbangan.

Untuk itu, maskapai penerbangan pun terus berusaha mengurangi keterlambatan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang. 

Namun, penting untuk memahami bahwa terkadang keterlambatan penerbangan adalah hal yang tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari industri ini.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Masuk Daftar Forbes Global 2000

Dalam sektor penerbangan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan keterlambatan penerbangan, termasuk faktor internal dan faktor eksternal. 

Walaupun semua pihak berusaha menjaga keberangkatan sesuai jadwal, terkadang keterlambatan penerbangan bisa terjadi.

Lantas, apa saja faktor-faktor penyebab keterlambatan penerbangan? 

Baca Juga: Sebelum Kembali Ke Tanah Air, Presiden Jokowi dan Iriana Bertemu Raja Malaysia

Faktor-faktor penyebab keterlambatan penerbangan

Dirangkum dari keterangan resmi Lion Air Group, berikut adalah faktor-faktor penyebab keterlambatan penerbangan: 

1. Cuaca kurang baik 

Salah satu penyebab utama keterlambatan penerbangan adalah cuaca yang tidak menentu. Hujan deras, kabut tebal, badai petir, angin atau kondisi cuaca ekstrem lainnya bisa mempengaruhi keamanan penerbangan.

Maskapai akan menunda atau membatalkan penerbangan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk terbang dengan aman.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Masuk Daftar Forbes Global 2000

2. Penumpang tidak disiplin

Penumpang harus mengikuti aturan maskapai penerbangan. Tindakan melanggar aturan seperti bercanda mengenai bom, tidak ada surat kesehatan saat sakit dapat menyebabkan keterlambatan penerbangan.

Tindakan bercanda bom dianggap serius dan mengancam keselamatan, sehingga maskapai akan menurunkan penumpang dan melakukan pengecekan tambahan pada pesawat.

Tindakan penumpang yang merusak peralatan pesawat seperti membuka pintu darurat tanpa instruksi memerlukan penanganan yang serius. 

Meskipun hal ini menyebabkan keterlambatan penerbangan, prioritas utama adalah menjaga keselamatan semua penumpang dan memastikan pesawat beroperasi dengan baik sebelum melanjutkan perjalanan.

Baca Juga: Layani Angkutan Wisata, Yuk Simak 34 Rute Damri

3. Penumpang terlambat

Kondisi ini berdampak terhadap keterlambatan penerbangan. Jika penumpang terlambat dan pesawat harus menunggu mereka, maka jadwal penerbangan akan terganggu.

4. Barang bawaan melebihi kapasitas

Jika banyak penumpang membawa barang bawaan yang banyak atau berukuran besar, proses boarding pesawat dapat menjadi lebih lambat. 

Demi keamanan dan kenyamanan, penumpang dilarang meletakkan barang bawaan di kompartemen bagasi kabin yang tidak sesuai dengan nomor kursi. 

Baca Juga: Rapat dengan Saudia, PPIH Minta Perubahan Jadwal dan Kapasitas Pesawat Tidak Terulang

Penumpang diwajibkan meletakkan barang bawaan di dalam kompartemen bagasi yang berada di atas tempat duduk sesuai dengan nomor kursi yang tertera pada boarding pass. 

Apabila terlalu banyak barang bawaan, dapat memperlambat proses ini. Awak kabin harus membantu penumpang untuk menyusun barang bawaan mereka dengan aman dan efisien. 

Proses boarding bisa membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Kapasitas bagasi kabin yang diizinkan adalah maksimum 7 kg terdiri 1 item barang bawaan untuk setiap penerbangan. 

Baca Juga: Rapat dengan Saudia, PPIH Minta Perubahan Jadwal dan Kapasitas Pesawat Tidak Terulang

Apabila penumpang membawa barang bawaan yang banyak, terutama dalam penerbangan yang penuh, ada kemungkinan bahwa kapasitas bagasi di dalam kabin akan terbatas. 

Maskapai harus mengatur ulang bagasi penumpang yang melebihi kapasitas, yang membutuhkan waktu tambahan sebelum pesawat bisa berangkat.

Baca Juga: Promo Kredit Permata Bank, Diskon Tiket Pesawat Domestik & Internasional Rp 500.000

5. Keterlambatan pesawat sebelumnya

Jika pesawat mengalami keterlambatan sebelumnya seperti karena faktor cuaca atau kondisi lain, maka penerbangan berikutnya dengan pesawat tersebut juga akan terlambat. 

Keterlambatan dalam suatu penerbangan bisa mempengaruhi jadwal penerbangan selanjutnya.

6. Gangguan teknis

Faktor lain yang menyebabkan keterlambatan adalah masalah teknis. Maskapai memprioritaskan keamanan dan kelayakan pesawat sehingga perbaikan secara tidak berjadwal harus dilakukan sebelum penerbangan dilanjutkan.

Baca Juga: 5 Jenis Wisata yang Bisa Dinikmati di Manado untuk Liburan Sekolah

7. Faktor operasional lainnya

Contohnya adalah kepadatan lalu lintas udara yang menyebabkan antrean lepas landas dan mendarat, pembatasan yang diberlakukan di bandar udara, atau pemogokan (demo) di suatu wilayah yang mampu mempengaruhi operasional maskapai penerbangan.

Penjelasan dan permintaan maaf dari maskapai penerbangan

Maskapai penerbangan pun memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai keterlambatan. 

Ketika maskapai menghadapi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan, keselamatan penumpang dan kru adalah prioritas utama. 

Baca Juga: NATO Gelar Latihan Militer AU Terbesar, Jerman Jadi Tuan Rumah

Dengan memberikan informasi yang jelas kepada penumpang, maskapai memastikan bahwa penumpang memahami alasan keterlambatan. 

Serta menyadari bahwa keputusan yang diambil oleh maskapai didasarkan pada keamanan dan kepatuhan terhadap aturan penerbangan.

Pilot dan awak kabin menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan penerbangan kepada penumpang.

Baca Juga: Menag Yaqut: Petugas Haji yang Tidak Berintegritas Bakal Langsung Dipulangkan

Mereka berkomunikasi dengan penumpang secara transparan, menjelaskan alasan keterlambatan dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Permintaan maaf yang tulus dan komunikasi yang jelas adalah bagian dari upaya maskapai untuk memberikan pengalaman perjalanan yang terbaik meskipun terjadi situasi di luar kendali.

Kompensasi keterlambatan penerbangan dijalankan sesuai ketentuan atau aturan yang berlaku. Upaya mempertahankan tingkat ketepatan waktu penerbangan (on-time performance).

Baca Juga: Sebagian Jemaah Haji Indonesia Tempati Hotel Bintang Lima di Madinah

1. Perencanaan jadwal

Maskapai melakukan perencanaan jadwal yang matang dengan mempertimbangkan waktu yang realistis untuk proses boarding, keberangkatan, dan kedatangan. 

Lion Air Group telah memperhitungkan faktor-faktor seperti kondisi cuaca, waktu yang dibutuhkan untuk prosedur keamanan dan lalu lintas udara untuk memastikan jadwal yang memungkinkan pesawat tiba dan berangkat tepat waktu.

Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Resmi Layani Airbus A380

2. Sosialisasi ke penumpang

Penting bagi penumpang untuk memperhatikan aturan dan batasan yang ditetapkan oleh maskapai terkait dengan barang bawaan. 

Menyusun barang bawaan dengan baik dan mematuhi batasan kapasitas bagasi dapat membantu memperlancar proses boarding dan menghindari keterlambatan penerbangan.

Dalam situasi penumpang membawa barang bawaan yang banyak, kerjasama dan kesadaran dari penumpang mengikuti petunjuk dan prosedur yang ditetapkan oleh maskapai sangat penting menjaga ketepatan waktu penerbangan.

Baca Juga: Keterlambatan Penerbangan Jamah Haji Masih Terjadi Sampai Hari ke-13

3. Pemeliharaan pesawat yang teratur

Maskapai melakukan perawatan pesawat secara teratur dan mematuhi standar keamanan yang ditetapkan.

Pemeliharaan preventif yang baik membantu mengidentifikasi dan memperbaiki masalah teknis sebelum terjadi, sehingga mengurangi risiko keterlambatan yang disebabkan oleh kendala teknis pesawat.

4. Optimalkan operasional

Lion Air Group bekerja meningkatkan efisiensi operasional. Ini meliputi pengoptimalan proses boarding, peningkatan koordinasi antara staf bandar udara dan awak pesawat, serta penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan penumpang dan kargo. 

Salah satu mempermudah proses ialah penumpang melakukan check in online.

Baca Juga: Konsultan Ibadah Daker Makkah Siapkan Layanan Online dan Offline untuk Jemaah

5. Kolaborasi dengan pihak terkait

Maskapai bekerja sama dengan pihak terkait, seperti otoritas bandar udara dan pengendali lalu lintas udara, dalam memastikan kelancaran operasional. 

Semua pihak berkomunikasi secara teratur untuk mendapatkan pembaruan terkait kondisi cuaca, peraturan bandar udara, atau hal lain yang mempengaruhi ketepatan waktu penerbangan.

Baca Juga: Konsultan Ibadah Daker Makkah Siapkan Layanan Online dan Offline untuk Jemaah

6. Manajemen keterlambatan

Ketika terjadi keterlambatan, maskapai berusaha mengelola situasi dengan baik. Lion Air Group memberikan informasi yang jelas dan terkini kepada penumpang tentang alasan keterlambatan dan memberikan solusi alternatif, seperti pengaturan ulang jadwal atau kompensasi jika diperlukan.

Maskapai juga berupaya mempercepat proses pembaruan jadwal agar penumpang dapat mengatur ulang rencana mereka dengan sebaik mungkin.

Baca Juga: BPS Catat Jumlah Kunjungan Wisman Menurun pada April 2023

7. Monitoring dan evaluasi

Lion Air Group terus memantau kinerja ketepatan waktu penerbangan melalui pengumpulan data dan analisis.

Dengan melihat tren keterlambatan dan penyebabnya, maskapai mudah mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna meningkatkan tingkat ketepatan waktu penerbangan di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×