kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apartemen di Tangerang dan Bekasi menjamur


Rabu, 18 Februari 2015 / 10:28 WIB
Apartemen di Tangerang dan Bekasi menjamur
ILUSTRASI. Merah Putih Fund tidak menargetkan jumlah startup


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Para pengembang semakin intensif membidik Tangerang dan Bekasi sebagai wilayah pembangunan apartemen strata (kondominium). Hingga 2014, Tangerang punya 27% dari total 138.574 apartemen terbangun se-Jadebotabek. Sementara Bekasi sekitar 14%.

"Makin banyak lokasi seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok dikembangkan untuk apartemen strata baru. Tangerang dan Bekasi khususnya sangat aktif di luar Jakarta," ujar Head of Research and Advisory Cushman & Wakefield Arief Rahardjo, di Gedung BEJ, Selasa (17/2).

Selain karena lahan di Jakarta semakin mahal dan langka, tambah Arief, pengembang juga memilih lokasi di daerah-daerah tersebut karena aksesnya mulai membaik. Sebut saja infrastruktur Tol Jakarta Outter Ring Road 1 yang membentang dari Penjaringan hingga Cakung.

Perubahan preferensi lokasi, lanjut Arief, mengubah peta konsentrasi wilayah pengembangan. Meski demikian, Jakarta Selatan masih memegang mayoritas apartemen terbangun di Jakarta, yakni dengan angka 29 persen, disusul Jakarta Utara 21,2%.

Didominasi segmen menengah

Dalam waktu dekat, proyek apartemen kelas menengah akan mendominasi aktivitas pra-penjualan. Hingga akhir tahun lalu saja, tingkat pra-penjualan apartemen kelas menengah-bawah sebanyak 58%, kelas menengah 73,4%, kelas menengah-atas 72,7%, dan kelas atas 73,4%.

"Pra-penjualan terus tumbuh. Pada 2014 terlihat adanya pertumbuhan, walaupun pasokannya bertambah. Jadi memang pasar ini sangat kuat," ujar Arief.

Dalam beberapa waktu mendatang, proyek-proyek baru menambah total apartemen di Jadebotabek menjadi 164.980 unit. Keseluruhan unit ini didominasi oleh kelas menengah-bawah.

"Sebanyak 62% merupakan kelas middle," kata Arief.

Dia melanjutkan, kelas lainnya yaitu menengah-bawah hanya 26,1%, kelas menengah-atas 25,7%, dan kelas atas satu persen. (Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×