Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rimo International Lestari Tbk pada tahun ini berencana untuk tetap fokus pada proyek-proyek yang sudah ada sebelumnya.
Herman Susanto,Direktur Keuangan Rimo International mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana untuk meluncurkan proyek-proyek baru di tahun ini.
Adapun, perusahaan berkode saham RIMO di Bursa Efek Indonesia ini masih mengandalkan pendapatan dari beberapa proyek, yakni proyek apartemen South Hills di Kuningan Jakarta melalui anak usahanya yakni PT Duta Regency Karunia, PT Matahari Pontianak Indah Mall, dan ruko di Banjarmasin melalui anak usaha PT Banua Land sejahtera.
Herman bilang, pada tahun ini pihaknya bakal mengandalkan ketiga proyek tersebut. "Kontribusi paling besar ya South Hills, setelah itu dari Mall Pontianak, lalu ruko Banjarmasin. Sementara hanya tiga sumber saja," ungkap Herman saat dihubungi KONTAN.co.id, belum lama ini.
Lebih lanjut Herman bilang, sejauh ini, pembangunan apartemen South Hills sedang dalam proses dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.
Sebagai gambaran, apartemen South Hills nantinya akan dibangun dengan total 597 unit dan menyasar segmen menengah ke atas.
Menurut Herman, dari total 597 unit yang rencananya akan dibangun, sudah ada sekitar 355 unit yang terjual atau sekitar 60% dengan harga jual saat ini yang sudah mencapai Rp 45 meter persegi. Sejak dipasarkan pertama kali pada tahun 2016, angka penjualan masih di posisi Rp 39 juta per meter persegi.
Hingga akhir tahun ini, Herman bilang, pihaknya menargetkan penjualan bisa mencapai 90%.
Dia menyebut, dari total penjualan tersebut, Rimo International sudah mencatatkan penjualan cukup tinggi, namun yang sudah bisa dicatatkan sebagai pendapatan sepanjang 2017 masih sekitar 37% atau berkisar Rp 350 miliar.
"Sekitar Rp 350 miliar, tetapi angka final harus tunggu laporan audit," imbuhnya.
Merujuk laporan keuangan perusahaan, hingga kuartal III tahun 2017, Rimo International berhasil membukukan penjualan neto sebesar Rp 192,5 miliar atau meningkat sekitar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka Rp 9,16 miliar.
Dari total penjualan tersebut, kontribusi terbesar disumbang dari penjualan apartemen yang mencapai Rp 184,47 miliar dari total penjualan atau sekitar 95% disusul oleh pendapatan dari sewa dan jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News