Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produsen ban sudah mulai mengembangkan ban untuk mobil listrik. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), Aziz Pane mengatakan bagi industri ban, tren mobil listrik akan sangat menguntungkan.
Adapun ban untuk mobil listrik membutuhkan karet sintesis lebih banyak. Namun pada dasarnya, penggunaan karet sintetis dan karet alam saling melengkapi untuk produksi ban.
"Namun saat ini Indonesia masih harus meningkatkan teknologi dan melahirkan inovasi-inovasi yang out of the box untuk memenuhi kebutuhan akan karet sintetis ke depannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (27/4).
Baca Juga: BKPM catat realisasi investasi domestik pada kuartal I 2021 turun 4,2%
Aziz mengatakan untuk mewujudkan inovasi yang out of the box, juga diperlukan peranan perguruan tinggi untuk menciptakan terobosan seiring dengan percepatan industri 4.0 dan digital economy. "Indonesia sebagai penghasil karet kedua terbesar tidak boleh kalah dengan negara tetangga," tegasnya.
Sebelumnya Hankook Tire pernah menjelaskan bahwa ban mobil listrik harus mampu mempertahankan esensi performa beremisi rendah tanpa membatasi fleksibilitas berkendara. Contohnya, ban untuk mobil listrik harus punya hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah sehingga melaju lebih halus, namun di saat yang sama harus tetap punya daya cengkram yang optimal.
President Director Hankook Tire, Yonsso Shin memaparkan mobil listrik umumnya lebih berat 10% - 20% dibandingkan mobil biasa karena menyimpan mesin berbasis baterai. Ini membuat mobil listrik menghasilkan torsi yang lebih boros terlebih saat mobil baru dinyalakan. Alhasil, mobil tersebut membutuhkan ban dengan akselerasi yang lebih sporty, serta pegangan tapak (tread grip) yang tinggi agar tahan dari potensi abrasi yang intens. Penting juga memiliki ketahanan panas yang baik agar dapat bertahan dalam berbagai kondisi.
Sebagai kendaraan ramah lingkungan, mobil listrik umumnya memiliki kebisingan rendah bahkan hampir senyap, karena tidak ada suara yang dihasilkan mesin pembakaran internal.
Baca Juga: TKDN diperkuat, Kemenperin sebut impor ponsel turun drastis
Ban juga punya peran penting dalam mempertahankan kualitas ini, tergantung dari desain tapak, pengaturan blok, pengaturan pitch, dan optimalisasi grip yang dikembangkan secara khusus. Ban dengan pola alur lateral (lateral groove) dinilai mampu mengurangi kebisingan secara signifikan.
"Berkembangnya pasar EV turut berdampak terhadap pertumbuhan dari penjualan ban EV Hankook. Setelah peluncuran Kinergy AS EV pada tahun 2018 silam, Hankook juga meluncurkan Ventus S1 evo 3 ev pada tahun 2020," jelasnya kepada Kontan.co.id kepada Kontan.co.id, Selasa (13/4).
Ventus S1 evo 3 ev dikembangkan secara khusus untuk memenuhi permintaan mobil listrik berperforma tinggi, seperti mobil sport listrik. Ban ini didukung berbagai fitur terbaik, mulai dari pola tapak yang saling mengunci di luar alur dan ditempatkan secara optimal untuk meningkatkan cengkraman dan handling.
Adapun blok luar yang kaku dioptimalkan untuk meningkatkan cengkraman kemudi ketika menikung dengan tekanan yang tinggi pada kondisi kering. Sementara blok dalam berkontribusi pada peningkatan drainase pada permukaan yang basah.
Shin mengungkapkan, Hankook Tire juga telah bekerja sama dengan produsen mobil global dan lokal seperti Mercedes Benz, BMW, Audi, Porsche, dan Tesla untuk menghadirkan ban model EV terbaru yang sesuai dengan kebutuhan di berbagai segmen. Tidak hanya untuk mobil penumpang, tetapi juga untuk model sport atau performa tinggi, truk, bus, dan long-haul.
Baca Juga: Muatan balik kapal yang minim membuat biaya tidak efisien, ini kata pengusaha kapal
Peluang ban mobil listrik turut dilihat oleh produsen ban lokal, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Sekretaris Perusahaan GJTL, Kisyuwono mengatakan Gajah Tunggal melihat prospek yang menjanjikan dari perkembangan ban mobil listrik di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya.
"Saat ini kami pun bekerja sama dengan afiliasi dan mitra pabrikan untuk memperkuat diversifikasi produk termasuk riset dan pengembangan ban mobil listrik," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/6).
Namun sayang, Gajah Tunggal belum bisa banyak memerinci mengenai pengembangan produk ban mobil listrik ini.
Selanjutnya: Realisasi investasi naik 4,3% yoy, Ekonom BCA: Ini tanda iklim investasi membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News