kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

APBI proyeksikan DMO batubara meningkat tapi belum lampaui target pemerintah


Minggu, 11 Oktober 2020 / 17:40 WIB
APBI proyeksikan DMO batubara meningkat tapi belum lampaui target pemerintah
ILUSTRASI. APBI menilai akan terjadi kenaikan produksi batubara untuk sektor domestik.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menilai akan terjadi kenaikan produksi batubara untuk sektor domestik atau domestic market obligation (DMO) dari proyeksi bulan sebelumnya tapi belum akan melampaui target pemerintah.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menuturkan, realisasi per Agustus 2020 realisasi DMO mencapai 86 juta ton. APBI pun menilai realisasi DMO bakal meningkat dari proyeksi sebelumnya yang sekitar 120 juta ton. "Estimasi kami hingga akhir tahun bisa mencapai 130 juta hingga 140 juta ton, masih di bawah target pemerintah 155 juta ton," ujar Hendra kepada Kontan.co.id, Minggu (11/10).

Hendra melanjutkan, secara keseluruhan produksi batubara tahun ini berpotensi melampaui rencana produksi pemerintah sebesar 550 juta ton. Kondisi ini mengulang situasi yang terjadi pada tahun 2018 dan 2019 silam.

Per Agustus 2020 tercatat produksi batubara mencapai level 362 juta ton. Revisi RKAB yang dilakukan sebagian perusahaan untuk meningkatkan produksi dinilai akan jadi salah satu faktor pendorong produksi tahun ini melewati target. "Kenaikan produksi tentu itu sesuai dengan pertimbangan masing masing perusahaan termasuk antara lain untuk mempertahankan market share ditengah kompetisi yang cukup ketat karena demand yang menurun dan diperparah oleh dampak pandemi," terang Hendra.

Baca Juga: Begini strategi Bukit Asam (PTBA) untuk kejar target produksi di sisa tahun ini

Hendra menambahkan, saat ini pasar ekspor pun berangsur pulih khususnya dari Tiongkok. Kondisi ini dinilai turut mengerek harga batubara. Permintaan juga diproyeksikan meningkat jelang memasuki musim dingin.

Merujuk data Minerba One Data (MODI), hingga hari ini (11/10) realisasi DMO baru menyentuh 86,10 juta ton atau setara 55,55% dari target 155 juta ton. Sementara itu realisasi ekspor juga baru sebesar 223,84 juta ton atau 56,67% dari target 395 juta ton. Adapun, produksi batubara mencapai 422,75 juta ton atau 76,86% dari target 550 juta ton.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) fokus kejar target produksi dan stabilitas keuangan di sisa 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×