kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apexindo mengawal proyek yang telah ditangan


Jumat, 08 September 2017 / 17:01 WIB
Apexindo mengawal proyek yang telah ditangan


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) masih dipusingkan dengan lesunya kondisi eksplorasi migas beberapa tahun terakhir. Beberapa langkah strategis diambil perusahaan ini untuk bisa bertahan. Salah satunya dengan meningkatkan kompetensi rig darat untuk mengerjakan proyek-proyek geothermal yang kesempatannya lebih terbuka.

Frieda Salvantina, Sekretaris Perusahaan APEX mengatakan, pihaknya masih terus berjuang di tengah kondisi industri yang lesu. Namun hal tersebut tidak membuat perusahaan ini merevisi target pada tahun ini. Seperti diketahui tahun ini Apexindo menargetkan bisa mendapatkan lima kontrak baru.

Sampai dengan kuartal III 2017, perusahaan ini baru mendapatkan tiga kontrak baru yang seluruhnya berasal dari geothermal.

"Rig 9 sudah mulai di Tulehu, Ambon. Secara umum, kami masih berjuang karena industri masih lesu, targetnya semua masih sama," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/9).

Sebelumnya perusahaaan sudah mengantongi kontrak carry over dari Premier Oil Natuna Sea B.V untuk pengerjaan jasa pengeboran di lepas pantai perairan Natuna dengan nilai kontrak US$ 30,19 juta untuk durasi dua tahun.

Kedua, perusahaan mendapatkan kontrak dari PHE ONWJ untuk jasa pengeboran di lepas pantai bagian utara, Jawa Barat dengan nilai mencapai US$ 43,74 juta dengan durasi dua tahun.

Saat ini, tambahan tiga kontrak geothermal dilakukan dengan PT Halliburton Logging Services Indonesia untuk pengerjaan jasa pengeboran proyek panasbumi PLN di Tulehu, Ambin dengan nilai Rp 110,37 miliar untuk masa kerja 7 bulan. Selain itu juga ada kontrak dengan PT Halliburton Logging Servoces Indonesia untuk pengeboran proyek panasbumi milik PT Sejahtera Alam Energy di Baturaden, Jawa Tengah dengan nilai kontrak Rp 105,47 miliar.

Ditambah dengan kontrak dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) untuk pengerjaan proyek PLTP Lahendong. Namun Frieda mengatakan baru proyek Tulehu saja yang berjalan dari tiga kontrak yang sudah didapatkan tersebut. "Proyek panasbumi kami ada di Baturaden juga, masih persiapan. Satu lagi dengan PGE di Lahendong, jadi totalnya ada 3 proyek," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×