kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

APHI memproyeksi industri kayu tahun ini lebih bergairah


Senin, 06 Januari 2020 / 19:47 WIB
APHI memproyeksi industri kayu tahun ini lebih bergairah
ILUSTRASI. Industri kayu Indonesia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

Untuk mengurangi beban usaha dalam rangka mendorong investasi dan ekspor hasil hutan tahun 2020, dunia usaha kehutanan berharap dalam jangka pendek dapat diterbitkan kebijakan insentif fiskal.

Indroyono menyatakan, insentif tersebut antara lain dalam bentuk pembayaran DR dalam rupiah, insentif PNBP kayu bulat kecil dan produk perhutanan sosial, percepatan restitusi PPN, lalu PPN kayu log 0%, penurunan pajak ekspor veneer dan keringanan PBB. 

Baca Juga: Ekspor kayu olahan Indonesia mencapai US$ 11,64 miliar sepanjang tahun 2019

Selain prakondisi kebijakan tersebut, dalam rangka peningkatan ekspor kayu olahan, didorong kerjasama dengan para Duta Besar RI untuk negara-negara dengan tujuan ekspor potensial.

Adapun dalam waktu dekat akan dimulai dengan Dubes RI di Beijing dan Dubes RI di Seoul. “Para Dubes ini akan memfasilitasi perluasan pasar untuk ekspor kayu olahan Indonesia,” pungkas Indroyono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×