kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apindo: Kolaborasi Dengan Pemerintah Menjadi Kunci Mendorong Industrialisasi


Kamis, 17 Oktober 2024 / 05:29 WIB
Apindo: Kolaborasi Dengan Pemerintah Menjadi Kunci Mendorong Industrialisasi
ILUSTRASI. Apindo mengungkapkan pelaku usaha dapat menerapkan strategi untuk mendorong industrialisasi


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan pelaku usaha dapat  menerapkan strategi untuk mendorong industrialisasi. Salah satu yang menjadi kunci adalah berkolaborasi dengan pemerintah. 

Chairman Apindo Business & Industry Learning Center I Made Dana Tangkas, mengatakan kolaborasi dengan pemerintah menjadi penting untuk mendukung industrialisasi. Hal itu  termasuk pemanfaatan insentif fiskal dan regulasi yang mendukung. 

"Kami juga berharap kepemimpinan mendatang dapat memberikan kebijakan yang pasti untuk pelaku usaha, jadi jangan sering berubah karena itu membuat pengusaha bingung," ungkapnya dalam Seminar Nasional, Rabu (16/10). 

Made juga menyebutkan penguatan rantai pasok melalui diversifikasi sumber daya juga krusial untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga: 3 Strategi yang Bisa Dilakukan Pemerintahan Baru untuk Capai Target Pertumbuhan 8%

Peningkatan kompetensi SDM melalui investasi pendidikan vokasi sangat penting, terutama untuk menghadapi transformasi industry 4.0. Adopsi teknologi dan inovasi serta implementasi prinsip ESG juga menjadi strategi penting untuk meningkatkan daya saing dan akses pendanaan internasional. 

Di sisi lain, Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan utama dalam industrialisasi. Pertama, keterbatasan infrastruktur dan logistik dengan sekitar 40% wilayah masih kekurangan akses ke infrastruktur dasar. Kedua, keterbatasan SDM dan teknologi dengan Indonesia berada pada peringkat ke 60 dari 141 negara dalam kesiapan teknologi menurut World Economic Forum. 

“Tantangan lainnya juga termasuk regulasi dan perizinan yang tumpah tindih,” ujarnya. 

Made menambahkan yang juga masih menjadi tantangan untuk industrialisasi di Indonesia adalah ketidakpastian ekonomi global yang memengaruhi rantai pasok, serta tekanan untuk mengurangi emisi karbon. Menurutnya hal-hal tersebut berdampak signifikan pada efisiensi produksi dan daya saing Indonesia.   

Baca Juga: Kelapa Hingga Rumput Laut Akan Jadi Fokus Hilirisasi Pemerintahan Prabowo

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca BMKG Wilayah Sulawesi Selatan (17 Oktober 2024)

Menarik Dibaca: Cara Mencuci Sepatu Kulit Putih Menggunakan Micellar Water

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×