kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Apindo Yakin Industri Manufaktur Tumbuh Positif pada Tahun 2024


Kamis, 28 Desember 2023 / 14:32 WIB
Apindo Yakin Industri Manufaktur Tumbuh Positif pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Ketua Apindo Shinta Kamdani memberikan gagasan saat diskusi panel ketiga pada ASEAN Women CEO Forum di Jakarta, Sabtu (2/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/foc.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) percaya kinerja industri manufaktur nasional dapat terus tumbuh positif pada 2024 mendatang.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan industri manufaktur atau industri pengolahan tercatat sebesar 5,20% year on year (YoY) pada kuartal III-2023. Kinerja industri manufaktur mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,94% pada periode yang sama.

Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani menyampaikan, kinerja industri manufaktur Indonesia memang berada dalam tren positif beberapa tahun terakhir.

Walau begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi geopolitik dunia yang bergejolak dan fluktuasi harga komoditas mempengaruhi kondisi industri manufaktur, terutama bagi perusahaan yang berorientasi ekspor.

Baca Juga: Industri Tekstil Menghadapi Sejumlah Kendala pada Tahun Ini

Apindo pun menyebut, subsektor manufaktur yang padat karya seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki masih terkontraksi.

“Sementara itu, industri makanan dan minuman masih cukup bagus kontribusinya, meski bisa lebih ditingkatkan,” ujar dia, Selasa (26/12).

Selain itu, pada dasarnya subsektor manufaktur yang berasal dari hilirisasi sumber daya alam seperti nikel, bauksit, dan lain-lain akan terus berkontribusi terhadap pertumbhuan industri manufaktur secara keseluruhan.

Untuk tahun 2024, Apindo memperkirakan bahwa industri manufaktur akan tetap menjadi kontributor utama produk domestik bruto (PDB) nasional dengan proyeksi pertumbuhan tidak kurang dari 5%.

Keberadaan Pemilu tidak akan jadi penghambat kinerja industri manufaktur asalkan berjalan dengan aman. Terlepas dari itu, pemerintah diharapkan memperhatikan hal-hal fundamental seperti kepastian hukum, konsistensi terhadap setiap kebijakan, tata kelola pelayanan usaha yang jelas dan cepat, serta minimalisir korupsi.

Baca Juga: Pasca Ledakan Smelter, Pemerintah Diminta Lakukan Evaluasi Strategi Hilirisasi Nikel

"Industri manufaktur juga harus meningkatkan skill para pekerjanya menyesuaikan perkembangan teknologi yang berlangsung cepat," kata Shinta.

Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan manufaktur harus menyesuaikan praktik bisnisnya dengan memperhatikan aspek environmental social governance (ESG) yang selaras dengan perlindungan terhadap lingkungan hidup dan sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×