Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan Independent Power Producer (IPP) yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) menyatakan keprihatinan atas kejadian pemadaman listrik massal kemarin. Seperti diketahui, pemadaman listrik terjadi pada sejumlah wilayah dan dalam waktu yang lama pada Minggu (4/8).
Menanggapi insiden pemadaman listrik secara massal di sebagian besar Pulau Jawa kemarin, Ketua Umum APLSI Arthur Simatupang mengatakan APLSI berpandangan hal ini menjadi pelajaran berharga bagi semua stakeholders kelistrikan nasional.
Baca Juga: Dirjen Ketenagalistrikan Rida: PLN harus tanggung jawab, tidak cukup minta maaf
“Ini pelajaran yang mahal dan berharga. Pasti ada beberapa aspek yang harus dibenahi segera, dan kami serius agar hal ini ditangani bersama-sama,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/8).
Arthur menuturkan sebagai mitra strategis pemerintah, APLSI siap membantu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) jika diperlukan untuk berpartisipasi dalam mendukung pemerintah memperbaiki sistim transmisi dan distribusi kelistrikan nasional.
Ia menilai dalam sistem transmisi dan distribusi kelistrikan nasional ada dua hal yang perlu dicermati untuk memperkuat kehandalan, yaitu modernisasi sistem dan pemeliharaan.
“Sistem transmisi tersebut perlu dijaga untuk menjamin investasi di kelistrikan. Sebagai mitra dari PLN, kita siap bekerjasama ikut meningkatkan kehandalan sistem transmisi agar kejadian kemarin tidak terulang kembali,” tambahnya.
Ia menambahkan trigger penyebab pemadaman listrik kemarin bukan datang dari pembangkit listrik milik swasta atau IPP. Melainkan dari gangguan sistem transmisi dan distribusi serta gardu induk. “Jadi, kami klarifikasi, bahwa penyebab pemadaman bukan dari pembangkit milik swasta,” ungkap Arthur.
Ia menegaskan seluruh pembangkit milik IPP di Pulau Jawa beroperasi seperti biasa. Sehingga pasokan listrik ke sistem distribusi dan transmisi PLN tetap terjamin dengan baik.
Baca Juga: Listrik padam, Alfamart kehilangan pendapatan Rp 25 miliar
Sebagaimana di berita-berita sebelumnya, penyebab listrik padam adalah gangguan pada gas turbin 1 sampai 6 di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cilegon, Banten dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin di Cilegon. PLN kemudian meralat, penyebabnya terdapat pada gangguan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang.
Selama ini pasokan listrik di Jawa bagian Barat berasal dari tiga pembangkit, yakni pembangkit di Suralaya, Cilegon, dan Muara Karang, ditambah dari pembangkit di timur Jawa. SUTET Ungaran-Pemalang mengaliri listrik dari pembangkit dari timur Jawa Itu.
Gangguan pada SUTET di dua tempat itu menyebabkan transfer listrik dari timur ke barat Pulau Jawa mengalami kegagalan. Kegagalan ini pada akhirnya menyebabkan gangguan di seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News