Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Menghadapi kenaikkan harga gas industri bulan depan, industri kertas mulai berbenah. Salah satunya adalah Asian Pulp Paper (APP).
Anak usaha Sinarmas Group ini berencana bakal mengubah komposisi penggunaan gas sebagai sumber energi produksi pabrik. Tujuannya supaya bisa meredam beban biaya produksi.
Direktur APP, Suhendra Wiriadinata mengatakan saat ini komposisi sumber energi perusahaan masih didominasi batubara sebesar 50%. Sisanya, dibagi hampir merata antara listrik dan gas. "Kami masih mencari alternatif selain gas, seperti batubara dan listrik," katanya.
Catatan saja, APP memiliki kontrak pasokan gas sebesar 10 juta kaki kubik per hari. Menurutnya, pasokan gas yang diperlukan sudah terpenuhi lebih dari 90%.
Sejauh ini, kebutuhan sumber energi bagi delapan pabrik APP yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera cukup terpenuhi oleh beberapa pembangkit yang memakai gas sebagai sumber energi.
Dari delapan pabrik tersebut, APP sanggup memproduksi 3,3 juta ton pulp per tahun, 3,3 juta ton kertas per tahun dan 2,6 juta ton produk turunan lainnya per tahun.
Selain itu, perusahaan juga tengah merancang formula produksi bahan baku kertas. Dimana sumber energi yang dibutuhkan bisa lebih sedikit.
Langkah efisiensi energi perlu APP lakoni. Pasalnya, mereka tengah getol berekspansi. Misalnya dengan penambahan mesin produksi kertas nomor 13 di anak usaha PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia yang bisa memproduksi 120.000 ton per tahun. Serta penambahan mesin nomor 6 di pabrik APP di Riau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
