Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan berjalannya waktu, pengembangan mal sebagai pusat perbelanjaan tidak hanya melulu dilakukan di kota besar seperti Jakarta. Mal juga dapat dikembangkan di kota-kota lainnya di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, salah satu alasan yang mendorong sejumlah pengembang untuk berekspansi membangun lebih banyak mal di luar Jakarta adalah investasi yang relatif lebih ringan.
Selain itu, pengembang juga berupaya lebih mendekatkan diri kepada para konsumennya. Hal ini berlaku bagi pengembang yang berekspansi bisnis mal di area Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Maklum, sebagian besar penduduk Jakarta bersifat commuter. Mereka sebenarnya tinggal di Bodetabek, namun pergi mencari nafkah di Jakarta.
Baca Juga: Penjualan Ritel Meningkat pada 2022, Ini Penjelasan APPBI
Alhasil, diharapkan keberadaan mal di Bodetabek secara tidak langsung akan membantu mengurangi kepadatan di Jakarta. “Sebab, masyarakat tidak perlu lagi berbondong-bondong datang ke Jakarta hanya untuk sekadar berkunjung ke pusat perbelanjaan,” ujar dia, Jumat (27/1).
Terlepas dari itu, di mana pun mal berada, para pengembang harus dapat memastikan bahwa mal bukan lagi sekadar tempat untuk berbelanja. Mal harus menyediakan tempat atau fasilitas untuk pelanggan agar dapat melakukan interaksi sosial dengan sesamanya.
Mal juga harus dapat memberikan pengalaman dan perjalanan berkesan kepada para pelanggan, baik melalui konsep bangunan maupun tenant yang ada di dalamnya. “Fungsi pusat perbelanjaan bukan lagi sekadar sebagai tempat belanja,” imbuh dia.
Salah satu emiten properti yang turut mengembangkan mal di luar Jakarta adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Perusahaan ini mengelola Summarecon Mall Serpong dan Summarecon Bekasi.
Jemmy Kusnadi, Corporate Secretary Summarecon Agung menyampaikan, secara umum tingkat kunjungan mal-mal yang dioperasikan SMRA sudah kembali normal dan cenderung meningkat setelah kebijakan PPKM berakhir di penghujung tahun lalu. “Beberapa tenant baru juga telah bergabung, sehingga mal kami menjadi lebih lengkap,” tukas dia, Jumat (27/1).
Sayangnya, ia tidak menyebut secara rinci jumlah kunjungan dan jumlah tenant Summarecon Serpong dan Summarecon Bekasi. Mengutip materi paparan publik SMRA Juli 2022, Summarecon Mall Serpong mencatatkan total pengunjung sebanyak 9 juta pengunjung pada 2021. Jumlah yang sama juga dicatatkan oleh Summarecon Mall Bekasi pada 2021 silam.
Baca Juga: APPBI: PPKM Dicabut, Tingkat Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Akan Meningkat
Beberapa tenant utama di Summarecon Mall Serpong dan Summarecon Mall Bekasi antara lain Star Department Store, Sogo, Sport Station, Starbuck, H&M, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, Jemmy bilang, saat ini SMRA juga sedang mengerjakan proyek mal Summarecon Villaggio Jakarta Luxury Outlet di Karawang yang ditargetkan beroperasi pada kuartal III-2023. Tak hanya itu, SMRA juga mengembangkan Summarecon Mall Bandung yang diproyeksikan beroperasi pada kuartal keempat tahun ini.
Sekadar catatan, SMRA membukukan pendapatan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp 4,9 triliun sepanjang 2022. Hasil ini setara 98% dari target marketing sales perusahaan tersebut yakni sebesar Rp 5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News