Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Emiten properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) telah mengantongi marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 1,5 triliun hingga akhir April 2016. Jumlah tersebut baru setara 16% dari total target yang dipatok perseroan tahun ini yakni Rp 9,3 triliun.
Tulus Santoso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan CTRA mengatakan, masih minimnya perolehan marketing sales tersebut lantaran perseroan belum merilis proyek baru.
Dia optimistis, CTRA bisa meraih target yang telah ditetapkan seiring dengan banyaknya sentimen positif untuk industri properti. "Kita optimis karena ada banyak sentimen positif seperti tax amnesty, turunnya suku bunga dan pelonggaran pembiayaan properti," katanya di Jakarta, Senin (30/5).
Awal bulan Juni, CTRA akan meluncurkan dua proyek baru yakni proyek perumahan di Batam dan Citraland Lampung. Tulus bilang, pihaknya akan merilis satu kluster rumah tapak dengan masing-masing jumlah unit 100-200.
Kedua proyek tersebut dikembangkan dengan skema join operation. Total lahan untuk proyek Batam mencapai 30 hektare (ha) dan Citraland Lampung memiliki luas 35 ha. Tahun ini, CTRA menargetkan marketing sales dari masing-masing proyek Rp 150 miliar dan Rp 200 miliar.
Tulus menjelaskan, rumah di Batam akan dibanderol dengan harga sekitar Rp 1 miliar. Rencananya, perseroan akan mengembangkan rumah sekitar 1.200 unit-Rp 1.500 unit di proyek tersebut. "Total penjualan dari proyek ini ditargetkan mencapai Rp 1,2 triliunan," katanya.
Tahun ini, CTRA berencana meluncurkan delapan proyek baru. Enam proyek selanjutnya akan dirilis secara bertahap jika kondisi pasar sudah mendukung.
Menurut Tulus, prospek industri properti tahun ini akan semakin bagus. Dia menilai, turunnya suku bunga dan rencana relaksasi pembiayaan properti seperti menghapus larangan kredit inden rumah kedua dan melonggarkan aturan LTV akan memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan penjualan perseroan.
Dampak signifikan tersebut menurutnya karena porsi penjualan CTRA dengan fasilitas kredit sangat besar. Pada kondisi normal penjualan dengan KPR bisa mencapai 60%. Sementara saat ini porsinya baru 40%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News