Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perluasan penerapan aturan ganjil-genap di beberapa ruas jalan DKI Jakarta dalam rangka menghadapi Asian Games 2018 sudah mulai diuji coba Senin (2/7). Akan tetapi, pengusaha ritel khawatir kebijakan itu akan berimbas negatif bagi sektor ini.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta menilai hal ini akan mempengaruhi sektor ritel. Bukan hanya dirasakan oleh pelaku usaha, namun juga bagi konsumen.
“Karena kan konsumen yang lebih banyak bergerak, kalau mengenai distribusi kan masih bisa kita atur. Kalau untuk kebutuhan konsumen kan ada beberapa hal yang tak bisa ditunda, pasti akan mengganggu konsumen yang akan membeli produk-produk di daerah larangan tersebut,” kata Tutum, Selasa (3/6).
Tutum menyampaikan, apabila daya beli konsumen menurun lantaran terganggu dan tidak dapat berbelanja di pusat perbelanjaan yang ada di daerah peraturan ganjil genap ini, maka pendapatan peritel akan menurun.
“Tapi kan ini harus dievaluasi terlebih dahulu benar tidaknya, kita belum tahu hasilnya apa, mungkin saja mereka (konsumen) akan menggunakan transportasi umum atau naik taksi misalnya, kan kita belum tahu,” ujar Tutum.
Yang pasti, Tutum menambahkan, kebijakan ini akan berdampak besar untuk kegiatan atau aktivitas masyarakat Jakarta. Oleh karena itu, dia mengusulkan agar masyarakat dibebaskan dari peraturan ini, akan tetapi untuk kegiatan Asian Games nanti bisa diberi keleluasaan menggunakan jalur Trans Jakarta serta diberi pengawalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News